PJJ Ciptakan Jarak Emosional dan Kognitif, Direktur SEAQIL: Guru Perlu Cara Efektif

Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL), Luh Anik Mayani menegaskan program Altissia yang dirancang untuk memfasilitasi guru bahasa melalui platform pembelajaran digital sukses dilakukan dengan jumlah peserta mencapai 600 orang guru/dosen bahasa Inggris, Jerman, dan Perancis yang berasal dari delapan negara di Asia Tenggara, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand, serta Vietnam.

Selama tiga bulan mereka mempelajari empat keterampilan bahasa melalui platform digital dan setiap peserta telah mengikuti pelatihan secara daring minimal 64 jam.

SEAQIL berupaya menciptakan pengalaman belajar bahasa yang efektif bagi setiap peserta, serta dapat meningkatkan kemahiran berbahasa para guru/dosen berdasarkan standar CEFR (Common European Framework of Reference for Languages/Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa) secara efektif.

BACA JUGA:

Program beasiswa ini merupakan kontribusi SEAQIL, sebagai bagian dari SEAMEO Regional Center, dalam upaya kerja sama pendidikan global untuk penanggulangan Covid-19, terutama demi kemajuan pendidikan bahasa.

SEAQIL menghadirkan ahli pedagogis sekaligus dosen dari Université Catholique de Louvain, Belgia, Veronique Scheirs, untuk memberikan paparan terkait E-learning, Covid, dan Pendidikan Abad 21.

Secara mengejutkan ada 348 guru atau 58% yang mengikuti pelatihan secara dalam jaringan (daring) lebih dari 64 jam dengan waktu pelatihan antara 116 hingga 434 jam. Ada 106 guru atau 18% peserta yang berhasil meningkatkan kompetensinya satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya.

“Bahkan ada 18 guru atau 3% peserta yang berhasil meningkatkan kompetensinya dua jenjang atau lebih dari sebelumnya,” ungkap Luh Anik, Senin, 2 November 2020.

Menyikapi kondisi pembelajaran yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Luh Anik mengungkapkan bahwa banyak siswa yang tidak ingin melakukan pembelajaran secara daring karena adanya jarak emosional dan kognitif.

Oleh karena itu, guru perlu memikirkan cara efektif dalam pembelajaran melalui berbagai media yang aktif dan interaktif.

“Di sinilah, peran teacher trainers dalam memanfaatkan teknologi dalam mengajar guru,” tandas Luh Anik.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*