SURAKARTA, KalderaNews.com – SMK Katolik St Mikael Surakarta, Jawa Tengah mulai melaksanakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (Sim PTM) di masa pandemi Covid-19. Simulasi ini dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan surat keputusan No. 01568/KADIN/X/2020 tertanggal 26 Oktober 2020 tentang Perluasan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka pada Satuan Pendidikan SMA /SMK di Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA:
- Tak Melulu Identik Demo Saja, Siswa SMK Juga Bisa Berprestasi Lho, Ini Lho Peraih Medali Emas LKS SMK 2020
- Selamat, Jawa Tengah Juara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional 2020
- Inilah Daftar Lengkap Para Pemenang LKS SMK Tingkat Nasional 2020
Simulasi kegiatan belajar dan mengajar digelar dua minggu, 2-13 November 2020 dengan jumlah peserta didik terbatas, yaitu sebanyak 54 siswa kelas XII yang berdomisili di wilayah Kota Surakarta dan telah mendapat ijin dari orangtua atau wali peserta didik. Setelah dua minggu, simulasi pembelajaran ini akan dievaluasi.
Pembelajaran yang dilakukan di sekolah hanya untuk praktikum saja, yaitu praktik pemesinan dan praktik gambar dengan pembagian dua shift. Shift pertama mulai pukul 06.55 – 11.00 WIB, sedangkan shift kedua mulai pk. 12.00 – 16.00 WIB tanpa jeda istirahat di tiap shift.
Pada hari pertama simulasi pembelajaran tatap muka, setiap siswa wajib masuk melalui pintu gerbang yang telah ditentukan. Lalu mereka diperiksa dan dicatat suhu tubuhnya oleh petugas dan memasuki bilik disinfektan. Setelah itu, siswa masuk ke ruang transit untuk berganti pakaian praktik, lalu menuju aula untuk mendapatkan pengarahan dari sekolah.
Dalam sesi pengarahan ini, para siswa menerima penjelasan tentang protokol kesehatan yang wajib dipatuhi selama mengikuti simulasi pembelajaran di sekolah. Setelah itu, siswa dan guru, serta seluruh karyawan menjalani rapid test yang dilayani PMI Kota Surakarta.
Selama simulasi pembelajaran tatap muka ini, pihak sekolah menetapkan petugas piket yang terdiri dari guru dan karyawan, serta prosedur yang harus dilaksanakan. Petugas piket ini memiliki tugas untuk memantau penerapan protokol kesehatan, seperti memastikan siswa masuk melalui pintu gerbang yang telah ditentukan, memeriksa dan mencatat suhu tubuh siswa, memastikan siswa memakai masker dan menjaga jarak selama berada di sekolah. Petugas piket ini terbagi dalam dua shift dan harus hadir 45 menit lebih awal sebelum pembelajaran dimulai.
Dengan simulasi pembelajaran tatap muka ini diharapkan berjalan lancar, sehingga jumlah siswa yang boleh mengikuti pembelajaran tatap muka bisa bertambah mulai awal semester depan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply