PARIS, KalderaNews.com – Indonesia kembali menambah tiga cagar biosfer baru. Penetapan tiga cagar biosfer baru Indonesia diumumkan dalam Sidang ke 32 International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) UNESCO secara daring oleh UNESCO Headquarter di Paris, Perancis.
BACA JUGA:
- Keren, LIPI Kembangkan Pembersih Udara Attact untuk Cegah Covid-19
- Perpres Vaksin Covid-19: Guru dan Dosen Kelompok Prioritas Mendapatkan Vaksin
- Tujuh Peneliti LIPI Mendapat Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya, Ini Daftarnya
Sidang tersebut juga menetapkan 26 cagar biosfer lainnya dari berbagai belahan dunia. Ketiga Cagar Biosfer baru Indonesia seluas total 2.237.373,26 ha yang dikukuhkan oleh sidang ICC MAB kali ini adalah:
- Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa (746.412,54 ha)
- Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria (1.236.083,97 ha)
- Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh (254.876,75 ha)
Dengan demikian, kini Indonesia memiliki 19 Cagar Biosfer seluas 29.901.729,259 ha yang menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves (WNBR). Demikian dijelaskan Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB Indonesia, Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Y. Purwanto.
Dari total luas kawasan Cagar Biosfer yang dimiliki Indonesia tersebut, Purwanto menyebutkan, luas kawasan konservasi yang menjadi core area atau area inti Cagar Biosfer adalah 5.261.133,42 ha atau sebesar > 20% dari total luas kawasan Cagar Biosfer yang ada.
Purwanto menyebutkan, capaian penambahan 3 cagar biosfer baru tersebut merupakan prestasi Indonesia yang dimotori Komite Nasional MAB UNESCO Indonesia yang didukung LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan enam Pemerintah Kabupaten/Kota.
Konsep Cagar Biosfer telah digagas oleh UNESCO sejak 1971. “Konsep Cagar Biosfer adalah mengelola suatu kawasan yang ditujukan untuk mengharmonisasikan antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati, sosial, ekonomi yang berkelanjutan dan dukungan logistik yang cukup dimana kawasan konservasi merupakan core areanya,” terang Purwanto yang juga menyebutkan, saat ini jumlah Cagar Biosfer telah mencapai jumlah 714 yang tersebar di 129 negara di dunia.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply