Hari Sumpah Pemuda ke-92, Inilah 6 Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

Sharing for Empowerment

Menggunakan ejaan Van Ophuijsen

Naskah asli rumusan Sumpah Pemuda ditulis menggunakan ejaan Van Ophuijsen atau ejaan lama. Ejaan Van Ophuijsen merupakan ejaan yang diciptakan seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda, Van Ophuijsen. Ejaan tersebut hanya dipergunakan pada 1901 hingga 1947. Pada periode 1947 sampai 1972, Indonesia sudah menggunakan Ejaan Republik atau ejaan Soewandi. Baru setelah 1972, Indonesia resmi mengunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sampai kini.

Lagu Indonesia Raya tanpa lirik

Pada Kongres Pemuda II pula untuk pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya. Lagu itu langsung dikumandangkan oleh sang penciptanya, WR Supratman. Namun saat itu, lagu Indonesia Raya hanya diperdengarkan tanpa syair, lantaran Belanda belum mengijinkan kata “merdeka” untuk diucapkan bangsa Indonesia.

Tokoh penting Sumpah Pemuda

Di balik perumusan Sumpah Pemuda, ada para tokoh yang berperan penting. Tokoh-tokoh penting tersebut, seperti Soegondo Djojopuspito, Muhammad Yamin, Wage Rudolf Soepratman, Amir Syarifuddin, Sie Kong Liong, Sarmidi Mangoensarkoro, Djoko Marsaid, Soenario Sastrowardoyo, Leimena, Kartosoewirjo, Mohammad Roem, dan Kasman Singodimedjo. Masih ada banyak tokoh penting yang lain yang tentu tak bisa disebutkan satu persatu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*