JAKARTA, KalderaNews.com – Malam Puncak Peringatan Hari Santri 2020 dengan tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” secara virtual berlangsung khidmat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (21/10) malam.
Peringatan berlangsung dengan protokol kesehatan ketat demi mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19. Oleh sebab itu, sebelum masuk tamu undangan wajib mengukur suhu. Sementara bagi tamu dari luar Jakarta, diwajibkan rapid tes yang disediakan panitia di Aula Kantor Kemenag Thamrin.
Peringatan malam puncak Hari Santri 2020 juga diisi dengan musikalisasi puisi pandemi serta testimoni dari pimpinan pondok pesantren dan sambutan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.
BACA JUGA:
- Begini Makna, Cara Memperingati, dan Lirik Mars Hari Santri Nasional
- 22 Oktober Hari Santri Nasional, Berikut 15 Inspirasi Ucapan Hari Santri
- Ada Dua Logo Hari Santri Nasional 2020, Versi Kemenag dan PBNU
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan nilai-nilai toleransi sebenarnya sudah melekat dalam jiwa para santri. Kuatnya nilai toleransi dalam jiwa santri ini disampaikan Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi kepada awak media jelang dimulainya gelaran Santriversary dan Malam Puncak Peringatan Hari Santri 2020 di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta.
“Nilai-nilai toleransi saya kira sudah melekat dalam jiwa para santri. Karena nilai toleransi, kebersamaan sudah terbangun di pondok-pondok pesantren,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan, peringatan hari santri di tengah pandemi Covid 19 memiliki makna sangat dalam.
“Artinya bagaimana kita memaknai kehidupan ini tapi tidak boleh menyerah. Santri Sehat Indonesia Kuat cukup membuat kita optimis bahwa dengan keberadaan santri cukup membuat bangsa ini terjaga dengan baik,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
“Harapan saya kepada seluruh santri di Indonesia yang jumlahnya hampir 5 juta orang untuk tetap semangat dan optimis jangan menyerah. Karena hari ini sebagian besar pesantren tidak buka dan sebagian lainnya buka dengan keterbatasan maka semua yang terlibat dalam dunia santri seperti para kyai dan pengasuh harus tetap semangat,” tandasnya.
Tampak hadir pula Sekjen Kemenag Nizar, Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, KH Masdar Farid Masudi, dan Direktur PD Pontren Waryono, Staf Khusus Menag Kevin Haikal, sejumlah tokoh pesantren dan perwakilan ormas Islam.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu
Leave a Reply