BANDUNG, KalderaNews.com – Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Abdul Kahar menegaskan 2.000 pendaftar Beasiswa Unggulan telah dinyatakan lolos administrasi untuk mengikuti seleksi wawancara. Sebelumnya, ada 85.000 akun yang telah mendaftar di program Beasiswa Unggulan. 17.000 di antaranya telah memenuhi kriteria seleksi.
Ia lantas menyemangati calon penerima Beasiswa Unggulan agar memiliki rasa percaya diri untuk berkompetisi secara nasional. Seleksi wawancara dilakukan pada 18, 19, 20 dan 21 Oktober 2020.
Menurutnya, setiap beasiswa bersifat kompetitif dan memiliki punya kekhasannya tersendiri. Untuk itu, dalam berkompetisi dan mengembangkan kompetensi, semua orang punya hak yang sama.
BACA JUGA:
- Inilah Catatan untuk Calon Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2020, Simak Ya!
- Ini Kebijakan Baru dan Sanksi bagi Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud yang Melanggar
- Sudah Ada 31.800 Pelamar, Namanya Saja Beasiswa Unggulan, Kandidat Harus Unggul Lah
“Jangan pernah men-downgrade diri Anda sendiri sementara Anda punya potensi yang besar,” ucapnya Senin, 19 Oktober 2020.
Pada kesempatan yang sama, Penanggung Jawab Program Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Musa Yosep mengungkapkan, tolok ukur kelulusan peserta terletak pada kualitas prestasinya. Bukan banyaknya sertifikat prestasi saja, melainkan sejauh mana kualitasnya.
Ia menyatakan, meski jumlah sertifikatnya sedikit, jika lingkup kejuarannya tingkat nasional maka akan menjadi pertimbangan.
Sementara itu untuk program S1, peserta tidak perlu memberikan proposal pengajuan studi layaknya skripsi, tetapi cukup dengan membuat esai yang bagus.
Tenaga Ahli Komisi X DPR RI, Mufarrihul Hazin menambahkan cara untuk memenangkan kompetisi adalah dengan memantaskan diri sebaik mungkin. Beasiswa Unggulan menurutnya adalah program yang dirancang untuk menciptakan pemimpin masa depan.
Program ini terbuka bagi siapa pun. Banyak pemimpin kementerian maupun Lembaga yang mendapat kesempatan mengenyam pendidikan tinggi melalui Beasiswa Unggulan.
Beasiswa Unggulan tidak hanya mencari orang yang cerdas secara akademik, melainkan juga orang yang cerdas emosionalnya, memiliki koneksi yang luas, soft skills yang mumpuni, berkarakter baik serta mampu merespons perubahan zaman.
Dengan memperhatikan situasi pandemi global tak terkecuali di Indonesia, panitia penyelenggara Beasiswa Unggulan (BU) Kemendikbud mengubah format seleksi wawancara.
“Semula wawancara selalu diselenggarakan secara fisik/tatap muka namun kini berubah menjadi format dalam jaringan/online,” tutur Sub Koordinator Program Beasiswa Unggulan, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), I Wayan Loster.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply