JAKARTA, KalderaNews.com – Perayaan Erasmus Day 2019 lalu mengangkat tema pelestarian lingkungan hidup, penghapusan penggunaan plastik sekali pakai, dan pengolahan limbah, sebagai refleksi dari kepedulian, peran aktif, serta aksi nyata para alumni dalam merespon perubahan iklim dan bentuk upaya mereka dalam melindungi bumi (Baca: Erasmus Days 2019 Menguak Aksi Nyata Alumni untuk Negeri )
Pada 2020 ini temanya masih di seputaran perubahan iklim juga. Kalau 2019 lalu tema besarnya “Today for Tomorrow“, 2020 ini pun tak jauh beda “Act Today for Our Tomorrow” dalam konteks perubahan iklim.
Dua tahun berturut-turut isu ini diangkat. So, dari 1.900 mahasiswa Indonesia yang telah menuntaskan studi mereka di negara-negara Eropa melalui program Beasiswa Erasmus Plus, kiprah dan aksi nyata mereka terkait perubahan iklim menjadi penting dipertanyakan? Sekadar berdiskusi dari tahun ke tahun? Mana “Spirit Greta Thunberg” dari para alumni Erasmus Plus?
BACA JUGA:
- Erasmus Days 2019 Menguak Aksi Nyata Alumni untuk Negeri
- Peminat 4 Negara di Eropa Tetap Membludak Meskipun Pandemi Covid-19
- Penerima Beasiswa S2 Erasmus Plus Skema EMJMD 2020 Meroket Hingga 100%
Tak mengherankan, Kepala Kerjasama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Hans Farnhammer saat konferensi pers menegaskan kalau potensi dan kiprah ribuan alumni Erasmus di Indonesia untuk turut memecahkan masalah-masalah global sangat besar dan ini sungguh sangat dinantikan.
Apalagi, baru-baru ini EU meluncurkan Perjanjian Hijau Eropa (European Green Deal), yaitu sebuah rencana masa depan yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menjadikan Eropa sebagai benua dengan iklim netral pada tahun 2050.
“Peran generasi muda dalam mengatasi masalah lingkungan dan perubahan iklim sangatlah penting. Karena itu, Erasmus Days diharapkan menjadi momentum yang tepat dalam melakukan aksi nyata,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Country Representative of Erasmus Mundus Association Indonesia, Hanif Falah. Isu lingkungan adalah isu yang sifatnya lintas sektor, dan lintas generasi.
“Terutama bagi generasi saya (kami), permasalahan ini sudah sangat lah mendesak, sehingga kami sepakat untuk mengambil fokus lingkungan sebagai tema dan gugahan aksi di peringatan Erasmus Days tahun ini.”
Ia menandaskan Erasmus Days ini menjadi kesempatan untuk menggalang komitmen para alumni dari berbagai latar belakang pendidikan, profesi dan generasi, untuk merespon krisis perubahan iklim di Indonesia.
Ia menambahkan para alumni datang dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda dan bertemu untuk berdiskusi bersama bagi perubahan yang lebih baik.
Isu perubahan iklim merupakan isu lintas sektoral, imbuhnya, sehingga memerlukan pencarian solusi berbasis sektoral juga. Para alumni yang mempunyai latar belakang berbeda diharapkan mampu berkontribusi di bidang masing-masing baik melalui pekerjaan atau inisiatif sosial.
Narasumber dari Eco Camp dan Waste Solution Hub pun berbagi inspirasi praktik baik seputar pengelolaan sampah sebagai bentuk nyata upaya mitigasi iklim.
Erasmus Day 2020 mengetengahkan diskusi tentang peranan generasi muda Indonesia dalam mengantisipasi perubahan iklim yang diharapkan tidak hanya di tataran wacana semata dan tak ketinggalan berbagi informasi seputar Beasiswa Erasmus.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply