4 Kiat Utama Memilih Profesor untuk Pendampingan S2 atau S3

Ilustrasi mendapatkan balasan profesor untuk pendampingan kuliah S2 ata S3 (KalderaNews/Ist)
Ilustrasi mendapatkan balasan profesor untuk pendampingan kuliah S2 atau S3 (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pihak beasiswa sebagai donatur pendidikan tentunya ingin mendapatkan kepastian mengenai rencana studi pelamar. Maka dari itu, seringkali pendampingan profesor menjadi persyaratan ketika melamar beasiswa. Jika sudah mengetahui kiat memilih profesor, maka panitia beasiswa juga semakin yakin untuk membantu dana pendidikan.

Lalu, pertimbangan apa saja untuk memilih dan mendapatkan profesor? Langkah pertama pastinya pelamar harus rajin riset kampus dan bidang profesor. Inilah kiat memilih profesor yang harus kamu gali untuk mendampingi pembelajaran S2 atau S3.

Ketersediaan Beasiswa

Buatlah daftar profesor terlebih dahulu yang dituju. Cara pertama yaitu melihat ketersediaan beasiswa. Beasiswa ini bisa bersifat pemerintah, swasta, atau universitas. Biasanya untuk persyaratan lanjut ke jenjang S2 dan S3 butuh pendampingan profesor, maka hal ini masuk ke dalam persyaratan beasiswa.

BACA JUGA:

Pilihlah cakupan beasiswa yang sesuai dengan kebutuhan, misal kamu butuh beasiswa yang mencakup biaya kuliah. Jika biaya hidup tidak ditanggung, maka setidaknya gaji jadi asisten penelitian bisa membantu .

Lokasi/ Negara


Kiat memilih profesor cara kedua yaitu pilih lokasi yang memungkinkan kamu bekerja sambil kuliah jika sulit mendapatkan beasiswa penuh. Lalu, pertimbangkan juga cara dosen di suatu negara membimbing kamu ketika terlibat di proyek penelitiannya. Faktor bahasa juga menjadi pertimbangan, minimal kamu menguasai percakapan dasar dan sehari-hari.

Lingkup Penelitian

Pastikan lingkup penelitian (research area) kamu cocok atau minimal bersinggungan dengan penelitian profesor. Tidak harus di jurusan yang sama, akan tetapi kamu harus menemukan benang merah antara kapabilitas kamu dengan lingkup penelitian profesor.

Tidak Menulis E-mail Terlalu Generik

Jika sudah membuat daftar profesor, maka siapkan template email untuk setiap profesor. Ibarat melamar kerja, jangan membuat e-mail terlalu generik. Luangkan waktu untuk membuat e-mail yang baik, sehingga profesor tidak merasa sia-sia meluangkan waktu untuk membacanya.

Sebut nama profesor dan nama lab. Lalu, jelaskan korelasi lingkup penelitian kamu dengan bidang profesor serta jabarkan alasan kamu memilih profesor tersebut. Cobalah menyusun dengan 3 paragraf yang mencakup pokok utama di setiap paragraf.

Paragraf pertama berisi perkenalan nama, asal lulusan, topik skripsi atau tesis, dan prestasi yang paling signifikan. Profesor lebih tertarik jika kamu memiliki pengalaman publikasi.

Paragraf kedua berisi tujuan mengirim e-mail, pengalaman riset, alasan memilih profesor tersebut, waktu memulai perkuliahan, dan beasiswa yang didapatkan. Jika belum menemukan beasiswa, maka jelaskan beasiswa yang akan dilamar.

Paragraf terakhir berisi ucapan terima kasih telah meluangkan waktu dan harapan untuk dibalas. Wajib hukumnya untuk melampirkan CV atau resume terbaik kamu.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*