Bakal Ada Kejutan, Inilah Kandidat yang Diunggulkan Sabet Nobel Perdamaian 2020

Kandidat penerima Nobel Perdamaian 2020 yang diunggulkan khalayak umum
Kandidat penerima Nobel Perdamaian 2020 yang diunggulkan khalayak umum masih ada di 2021 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

OSLO, KalderaNews.com – Hadiah Nobel Perdamaian, puncak dari pekan penghargaan tahunan, akan diumumkan pada Jumat sore ini dengan tiga kandidat yang diunggulkan oleh masyarakat dunia, yakni pengawas kebebasan pers, Greta Thunberg dan Organisasi Kesehatan Dunia. (Baca: Di Luar Banyak Prediksi, World Food Programme Raih Nobel Perdamaian 2020)

Ketua Komite Nobel Norwegia, Berit Reiss-Andersen, akan mengumumkan pemenang Nobel Perdamaian 2020 pada pukul 11:00 (0900 GMT) atau sekitar 18:00 WIB di Institut Nobel di Oslo, dimana pembatasan karena virus Corona diberlakukan untuk mengurangi kerumunan wartawan yang biasanya hadir.

Tahun ini ada 318 nominasi yang dipertimbangkan terdiri atas 211 individu dan 107 organisasi. Tetapi nama-nama dalam daftar itu tetap dirahasiakan selama 50 tahun sehingga membuat prediksi selalu menjadi sulit dan banyak kejutan menarik begitu diumumkan.

BACA JUGA:

“Ada alasan bagus untuk mendapatkan penghargaan di bidang jurnalisme,” kata Sverre Lodgaard, seorang peneliti di Institut Urusan Internasional Norwegia (NUPI). “Agar pengambil keputusan bisa mengintervensi suatu konflik. Mereka harus bisa membangun opini berdasarkan informasi akurat yang diberikan media,” jelasnya.

Sejak hadiah Nobel pertama diberikan pada tahun 1901, memang Nobel Perdamaian belum pernah diberikan pada hal-hal yang terkait dengan kebebasan informasi.

Tapi waktunya mungkin telah tiba, kata para ahli dengan menyebut Reporters Without Borders (dikenal dengan singkatan bahasa Prancis RSF) dan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di AS sebagai pemenang yang mungkin menjadi pemenang.

Para juru kampanye iklim juga berkeyakinan 13 tahun setelah panel penasihat ilmu iklim PBB IPCC dan mantan wakil presiden AS Al Gore menang, aktivis remaja Swedia Thunberg bisa juga memenangkan Nobel Perdamaian secara pribadi atau pun aktivis lainnya atau dengan gerakan “Fridays for Future” miliknya.

Apalagi, sudah ada 4 perempuan yang dimahkotai tahun ini dengan sebuah Nobel alias lebih dari biasanya mendekati rekor 2009 dengan lima pemenang perempuan yakni, Kamis kemarin penyair Amerika Louise Gluck memenangkan Nobel Sastra 2020, Emmanuelle Charpentier dari Prancis dan Jennifer Doudna dari AS berbagi Nobel Kimia 2020 pada Rabu dan Andrea Ghez dari AS berbagi Nobel Fisika 2020 dengan dua rekannya yang pria pada Selasa lalu.

Akankah Thunberg, gadis berusia 17 tahun ini bergabung dengan para perempuan di atas karena harus diakui ia telah meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya pemanasan global dan memobilisasi jutaan pemuda di seluruh planet ini.

“Perubahan iklim dalam jangka panjang jauh lebih serius daripada Covid-19,” kata sejarawan Nobel Asle Sveen seperti dilansir dari AFP.

Kalau ia dianugerahi Nobel Perdamaian 2020, tentu saja ia akan menjadi peraih Nobel termuda kedua dalam sejarah, tepat di belakang aktivis Pakistan Malala.

Saat dunia dihadapkan pada pandemi Covid-19, lima anggota komite Nobel juga dapat memilih untuk mendukung upaya multilateral yang berlawanan dengan tren nasionalistik dalam memerangi virus dengan memilih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun selama ini ada banyak kritik pada WHO.

Tahun lalu sendiri Nobel Perdamaian diberikan kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed atas upayanya untuk mengakhiri kebuntuan 20 tahun pascaperang dengan Eritrea, meski kini negaranya menghadapi kekerasan antar etnis dan tindakan keras polisi terhadap protes anti-pemerintah.

Banyak nama lain dari calon pemenang Nobel juga telah beredar di Oslo, termasuk negosiator perdamaian Afghanistan dan aktivis hak perempuan Fawzia Koofi, Program Pangan Dunia (WFP), PBB dan sekretaris jendralnya Antonio Guterres, Kanselir Jerman Angela Merkel dan ikon Revolusi Sudan Alaa Salah. Apalagi, mereka yang memenuhi syarat untuk menominasikan kandidat untuk hadiah juga diizinkan untuk mengungkapkan pilihan mereka.

Menariknya, mereka yang diyakini ada dalam daftar termasuk orang-orang Hong Kong, intelektual Uighur Ilham Tohti, NATO, pemimpin dan pemerhati lingkungan asli Brasil, Raoni Metuktire, dan trio whistleblower Julian Assange, Edward Snowden dan Chelsea Manning.

Puluhan ribu orang di seluruh dunia, anggota parlemen dan menteri pemerintah, beberapa profesor universitas, mantan pemenang, dll pun diizinkan untuk mengajukan nominasi ke komite Nobel.

Siapa pun bisa menjadi pemenang, karena komite biasanya memang memberikan kejutan-kejutan yang di luar arus utama.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*