Cantik-cantik Memerangi Sampah Plastik, Aksi Nyata Mahasiswa Indonesia di Belanda

Waste pickup mahasiswa Indonesia di Belanda anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Den Haag dalam rangkaian gelaran Fokustik 2020: Plastic War
Waste pickup mahasiswa Indonesia di Belanda anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Den Haag dalam rangkaian gelaran Fokustik 2020: Plastic War (KalderaNews/Dok. PPI Den Haag)
Sharing for Empowerment

DEN HAAG, KalderaNews.com – Sampah plastik masih menjadi masalah lingkungan dan mendominasi jenis sampah di dunia. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari ekosistem perairan darat seperti sungai, rawa, hingga air tanah. Butuh puluhan, bahkan ratusan tahun, agar sampah plastik dapat terdegradrasi.

Bila plastik dibakar akan mengeluarkan racun, bila dibiarkan di alam akan menjadi pecahan-pecahan plastik yang disebut mikroplastik. Hal ini akan merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan hewan, tumbuhan maupun manusia. Pada dasarnya, sifat plastik sulit terurai secara alami dan ada bahan kimia yang terkandung di dalamnya sehingga pengelolaannya pun menjadi tantangan tersendiri.

Sampah plastik pun menjadi sebuah dilema dan masalah, karena di satu sisi masih dibutuhkan, tetapi di sisi lain belum mampu dikelola dengan baik. Sejauh ini , kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mengurangi penggunaan plastik belum cukup.

BACA JUGA:

Upaya tersebut perlu diimbangi dengan dorongan untuk mengubah kebiasaan konsumen dalam mengelola sampah plastik sehingga dapat terbentuk model sirkular dimana sampah plastik dapat kembali menjadi plastik siap guna.

Waste Pickup ke Rumah Tangga

Terinspirasi aksi-aksi konkret dari seluruh dunia terkait isu sampah platik, Perhimpunan Pelajar Indonesia Den Haag (PPI Den Haag) menyelenggarakan Fokustik 2020: Plastic War yang berfokus kepada kampanye isu global pengurangan penggunaan plastik sekali pakai yang disajikan dalam bentuk acara yang menyenangkan dan menghibur mulai kompetisi, kampanye media sosial, waste pickup, webinar dan workshop secara berkala.

Ketua Acara Fokustik: Plastic War 2020, Alissa Gunawan menegaskan tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu penggunaan plastik.

Waste pickup mahasiswa Indonesia di Belanda anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Den Haag dalam rangkaian gelaran Fokustik 2020: Plastic War
Waste pickup mahasiswa Indonesia di Belanda anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Den Haag dalam rangkaian gelaran Fokustik 2020: Plastic War (KalderaNews/Dok. PPI Den Haag)

“Kebanyakan orang di sini itu tahu, tapi belum melakukan apa-apa. Dengan waste pickup kita ingin orang-orang melihat kalau per minggu itu mereka sudah menghasilkan sampah plastik banyak banget tanpa disadari,” tegasnya saat berbicara dengan KalderaNews, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Waste pickup selama 3 minggu terakhir ini terkumpul 15 kilogram dari sekitar 20 rumah tangga, berupa botol-botol plastik minuman soda dan botol-botol minuman sekali pakai.

“Hasil waste pickup dipakai lagi untuk workshop, seperti untuk workshop dompet kartu hari ini. Untuk plastik yang nggak bisa dipakai kami serahin ke pemerintah Den Haag,” imbuh mahasiswi asal Bandung ini.

Optimisme PPI Den Haag

Selain, aktivitas waste pickup, Fokustik 2020: Plastic War juga disemarakkan dengan kampanye media sosial, webinar, workshop dan kompetisi (fotografi, kuliner, dan akustik) yang pada akhirnya akan berpuncak pada Epilogue Day 10 Oktober 2020 yang diselenggarakan secara online melalui Livestream Youtube PPI Den Haag.

Puncak acara mencakup serangkaian acara seperti webinar, showcase kompetisi, pertunjukan, dan pemberian hadiah untuk para pemenang kompetisi.

PPI Den Haag optimis berbagai acara Fokustik 2020: Plastic War yang terbuka untuk umum ini akan memberi kontribusi yang berguna terhadap aksi melawan penggunaan plastik sekali pakai melalui misi-misi acara yang fokus untuk meningkatkan kesadaran dan menghasilkan tindakan-tindakan konkret.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*