Yuk Intip Sentra Batik Banyumasan di Tepi Sungai Serayu

Sharing for Empowerment
Batik cap Banyumasan. (KalderaNews.com/y.prayogo)

Siki sih mandan lumayan sing tuku batik. Gembiyen lah babar pisan ora ana sing gelem nggo batik (Sekarang sih sudah lumayan yang membeli batik. Dulu, jarang ada orang yang mau memakai batik),” ucap Mukidin yang telah berusia 63 tahun.

Ya, Banyumas pun menyimpan kekayaan batik. Batik Banyumas memang tak semoncer Batik Pekalongan atau Batik Solo. Padahal, pada medio 1970-an Batik Banyumas sempat populer. Tetapi lambat laun, keberadaan Batik Banyumas semakin tergeser. Meski tren batik sedang naik daun, tapi Batik Banyumas tetap tak mudah menembus kecenderungan itu. Ia kalah pamor dengan batik Pekalongan,Solo, dan Yogyakarta.

Batik Banyumas di buat dengan tangan (tulis), cap, serta ada juga yang di sablon. Batik Banyumas memiliki ciri yang membedakan batik dari daerah lain. Warna asli Batik Banyumasan adalah cokelat dan hitam dengan pelataran warna kuning tua.

Batik Banyumas dibedakan dari cara pembuatannya, yaitu batik cap dan batik tulis. Batik cap bisa diselesaikan dalam waktu tiga hari, tapi batik tulis bisa memakan waktu tiga sampai enam bulan. Ini berpengaruh kepada harga jual. Batik cap berkisar puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah, sedangkan batik tulis harganya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*