BANDUNG, KalderaNews.com – Wabah Covid-19 makin merajalela. Jumlah masyarakat yang terjangkit Corona ini terus bertambah. Makhluk kecil tak tampak itu nyata-nyata ada dan sangat membahayakan.
Kepala SLB Negeri B Garut, Eti Suhaeti seperti dikutip dari laman resmi Disdik Jabar berbagi tip agar kita tidak cemas berlebihan.
Ia menegaskan kecemasan yang berlebihan akibat pandemi Covid-19 sangat memengaruhi kesehatan mental sehingga timbul rasa putus asa atau psikosomatik (penyakit yang diakibatkan gangguan psikis).
BACA JUGA:
- 8 Tips Melindungi Si Buah Hati Biar Tak Terpapar Corona
- 7 Tips Bijak Cegah Corona Buat Para Ibu Hamil
- 5 Tips Tetap Bersemangat dan Produktif Saat Work From Home (WFH) Karena Corona
SElain itu, imun tubuh jadi menurun, insomnia (susah tidur), pikiran menjadi tidak rasional, dan muncul ketakutan luar biasa.
Misalnya tenggorokan gatal, batuk-batuk, badan merasa pegal atau sedikit diare, kita lantas gampang berpikiran, “Jangan-jangan ini gejala corona.”
Nah, agar kecemasan tersebut bisa terkikis, ia membagikan beberapa tip:
- Berserah diri kepada Allah SWT dengan terus berdoa agar terhindar dari Covid-19
- Supaya hati tetap tenang dan tidak stres, beranikan diri untuk melakukan tes, minimal rapid test (sudah saya coba bersama keluarga untuk memberanikan diri melakukan rapid test. Setelah tahu hasilnya, hati pun merasa lega dan tenang, namun tetap waspada dan berhati-hati)
- Menjaga protokol kesehatan, di antaranya selalu memakai masker jika bepergian, cuci tangan memakai sabun, menggunakan hand sanitizer, dan jaga jarak
- Diusahakan jangan bersentuhan fisik (tidak dulu bersalaman)
- Isi waktu yang lebih bermanfaat
- Melakukan aktivitas yang kreatif inovatif, inspiratif, dan menyenangkan
- Hindari kerumunan.
“Jika kita bisa melakukan hal-hal seperti di atas, insya Allah kecemasan kita dapat terkikis. Untuk itu, kita jangan terjebak dengan kecemasan berlebihan atau berkepanjangan. Saringlah semua berita tentang Covid-19, jangan sampai terjebak isu-isu tidak benar (hoax),” pungkasnya.
Saya butuh kuota untuk belajar