Selamat, Rumah Belajar Raih Penghargaan ICMA 2020 Kategori Influencer Marketing

Ilustrasi: Platform Rumah Belajar raih penghargaan ICMA 2020 Kategori Influencer Marketing. (KalderaNews.com/repro: y.prayogo)
Ilustrasi: Platform Rumah Belajar raih penghargaan ICMA 2020 Kategori Influencer Marketing. (KalderaNews.com/repro: y.prayogo)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Platform pembelajaran gratis, Rumah Belajar, berhasil meraih Anugerah Indonesia Content Marketing Award (ICMA) 2020. Rumah Belajar ini merupakan besutan Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Platform Rumah Belajar memiliki beragam fitur, seperti Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Laboratorium Maya, Kelas Digital, Karya Bahasa dan Sastra, Peta Budaya, dan yang lain. Aneka fitur tersebut terbukti telah membantu siswa dalam proses belajar mengajar, terutama di masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA:

Pelaksana tugas (Plt.) Pusdatin Kemendikbud, Hasan Chabibie berkata, Rumah Belajar menjadi upaya pemerintah memfasilitasi masyarakat, utamanya guru dan siswa agar bisa mengakses sumber pembelajaran interaktif dan berkualitas dengan lebih mudah. “Tujuan utamanya menciptakan kualitas pendidikan yang merata, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote,” ujar Hasan Chabibie.

Platform Rumah Belajar menerima penghargaan sebagai Juara Ketiga Influencer Marketing ICMA 2020 kategori Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah dan BUMN. Juara pertama diraih oleh PT. Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Tbk., dan juara kedua diraih Kementerian Keuangan.

Penghargaan ini diberikan Indonesia Content Marketing Forum (ICMF), lembaga yang berfokus pada bidang pemasaran, komunikasi, dan pembuatan konten kreatif. ICMF merupakan mitra lembaga-lembaga dari berbagai sektor untuk membantu peningkatan kualitas produk.

Hasan Chabibie berharap, raihan ini semakin meningkatkan kualitas platform Rumah Belajar sebagai salah satu pilihan media pembelajaran. “Apalagi di tengah pandemi Covid-19, kehadiran Rumah Belajar diharapkan mampu dan tetap menjaga nyala api pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Platform Rumah Belajar dikembangkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemutakhiran fitur, pengembangan media, serta produksi konten. “Pemanfaatan Rumah Belajar di kalangan peserta didik tentu tak semudah yang dilakukan media pembelajaran milik swasta yang bisa melakukan marketing besar-besaran melalui iklan-iklan secara komersil,” kata Hasan.

Maka, sosialisasi Rumah Belajar dilakukan melalui dinas pendidikan, surat edaran, serta pelatihan guru. Selain itu, Pusdatin juga berkolaborasi dengan para influencer dari kalangan publik figur untuk mengoptimalkan penggunaan Rumah Belajar di Indonesia.

Saat ini, influencer yang telah bekerja sama dengan Rumah Belajar adalah Angga Aldi Yunanda. Ia adalah seniman yang kedua orangtuanya berprofesi sebagai guru di Nusa Tenggara Barat.

Program influencer marketing yang dijalankan Rumah Belajar juga merangkul guru melalui program Guru Penggerak yang diberi nama Duta Rumah Belajar. Saban tahun, Pusdatin memilih satu atau dua guru terbaik dari setiap provinsi untuk menjadi Duta Rumah Belajar. Hingga kini, Duta Rumah Belajar mencapai 100 orang. Melalui Duta Rumah Belajar inilah Rumah Belajar semakin dikenal di kalangan masyarakat pendidikan di daerah-daerah.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*