JAKARTA, KalderaNews.com – Profesor Agustinus Purna Irawan kembali resmi menjadi Rektor Universitas Tarumanagara ( Untar) periode 2020-2024. Ini merupakan periode kedua Agustinus menjabat Rektor Untar.
Pelantikan Rektor Untar dilakukan Ketua Pembina Yayasan Tarumanagara, Budiarsa Sastrawinata di Auditorium Untar yang disiarkan secara online. Saban empat tahun, Yayasan Tarumanagara melakukan seleksi pemilihan Rektor Untar. Tetapi, di tengah pandemi Covid-19, Yayasan Tarumanagara mengubah peraturan tentang tata cara seleksi dan pemilihan rektor.
BACA JUGA:
- Heboh, Komnas Perlindungan Anak Larang Kata “Anjay”, Begini Penjelasannya
- Sambut Mahasiswa Baru, Unika Atma Jaya Hadirkan Wapres RI
- Meski di Zona Hijau dan Kuning, Hanya Sedikit Sekolah yang Sudah Tatap Muka
- Pertama Kalinya, Kalbis Institute Gelar Ospek Daring
- Hadapi Era Disrupsi, Universitas Pertamina Siapkan Lulusan dengan Keterampilan Kerja
- Sunyi dan Hening HUT Ke-5 SMAK Seminari dan Ke-33 Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo
- Universitas Yarsi Gagas Belajar Literasi Digital di Desa Ciseeng
Sekretaris Pengurus Yayasan Tarumanagara, Ariawan Gunadi mengatakan, “Tata cara dan seleksi ini memang beda prosesnya dari empat tahun lalu. Kalau tak ada di pandemi, seperti tahun 2016, kita membuka pencalonan seluas-luasnya, baik dari dalam maupun luar,” katanya.
Ariawan menyebutkan, ada dua pertimbangan Yayasan Tarumanagara kembali menunjuk Agustinus sebagai Rektor Untar. Pertama, karena yayasan memiliki kewenangan untuk menetapkan calon rektor dan Agustinus dinilai memiliki prestasi pada masa jabatan 2016-2020. “Beliau sekarang berhasil mengangkat Untar menjadi peringkat ketujuh untuk swasta dan nasional ke-31. Jadi prestasi yang luar biasa beserta pencapaian yang lainnya,” ujar Ariawan.
Yayasan Tarumanagara berharap, Untar bisa masuk ke arah internasionalisasi dan memiliki reputasi baik di kancah internasional.
Untar untuk Indonesia
Senada dengan harapan Yayasan Tarumanagara, Profesor Agustinus mengatakan akan membawa Untar menjadi universitas unggul di Asia. Unggul itu dengan indikator masuk 20 besar terbaik nasional, 5 terbaik kampus swasta, dan masuk dalam pemeringkatan dunia QS World University Rangking.
“Visi kami adalah jadi universitas unggul di Asia. Tentu dengan unggul di Asia, kita mempunyai indikator pencapaian. Kami memang menargetkan Universitas Tarumanagara bisa masuk 20 besar universitas nasional, kemudian swasta kita masuk 5 besar nasional, kemudian kita masuk QS Rangking Asia 400-500 atau lebih kecil lagi nanti kita akan lihat dalam prosesnya,” papar Agustinus.
Agustinus juga berharap bisa membangun reputasi Untar melalui aneka inovasi, hilirisasi research dan inkubator bisnis. “Artinya, Untar tak statis pada kemampuan atau keunggulan akademik saja, tetapi juga menyangkut produk-produk inovatif, hilirisasi research, lalu inkubator bisnis yang bisa menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
“Sejak tahun lalu, kita mempunyai tagline ‘Untar untuk Indonesia’. Kita akan benar-benar mengejar itu,” tegasnya.
Profil Agustinus Purna Irawan
Agustinus lahir 28 Agustus 1971 di Mataram, Sumatera Selatan. Ia bercita-cita menjadi doktor semenjak SMP. Saat SMA, Agustinus menjadi lulusan terbaik di Kabupaten Musi Rawas dan mengantarnya masuk gerbang Program Studi Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tanpa tes.
Pada awal kuliah, Agustinus hanya memperoleh IPK 1,36. Pengalaman itu amat membekas di ingatannya. Tetapi dengan tekad yang kuat, ia berhasil lulus pada 1995 sebagai lulusan terbaik ke-5 dari 100 orang angkatan 1990.
Meskipun diterima sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, namun Agustinus menambatkan karier di Untar. Ia mendapat aneka kesempatan untuk mengembangkan diri melalui beragam pelatihan di berbagai bidang dan penugasan.
Agustinus melanjutkan S2 Teknik Mesin di Universitas Indonesia pada 2001. Ia berhasil menyelesaikan program S2 dalam waktu 19 bulan dengan IPK 4,00. Agustinus menjadi lulusan terbaik Program S2 UI tahun 2003.
Pada 1 April 2014, saat berusia 42 tahun, Agustinus memperoleh jabatan fungsional akademik profesor atau guru besar. Agustinus telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah, jurnal, dan prosiding, menulis 5 buku ajar, mendapat 6 paten, memiliki 5 hak cipta, menginisiasi seminar nasional dan internasional.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply