JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan, fungsi masjid tak hanya sebagai tempat beribadah. Ia juga menjadi pusat peradaban Islam yang menguasai teknologi, terutama teknologi yang bermanfaat bagi umat Islam serta bagi pengembangan ekonomi dan kehidupan sosial.
BACA JUGA:
- Ini Alasan 71 Sekolah Pelosok di Jabar Boleh Pembelajaran Tatap Muka
- Untuk Pertama Kalinya Universitas Yarsi Jadi Pusat Uji Kompetisi Profesi Dokter Gigi
- Universitas Trisakti Gelar Yudisium Daring Program Studi Kedokteran 2019/2020
- Universitas Budi Luhur (UBL) Jadi Agen Perubahan di Tengah Pandemi Covid-19
- 3 Tips Dapat Teman Baru Saat Ospek Daring
- Akhirnya Mendikbud Main Instagram, Hanya 17 Akun yang Di-follow
Hal itu Profesor Bambang Soemantri Brodjonegoro saat meresmikan sarana Air Siap Minum (Arsinum) di lobby Al Fattah Masjid Istiqlal. Arsinum merupakan bentuk dari penguasaan teknologi air minum yang selama ini belum diterapkan.
“Teknologi harus kita kuasai sehingga nantinya masjid-masjid dan rumah tangga sudah harus mulai menerapkan teknologi air siap minum dengan teknologi reverse osmosis yang dapat mengubah air apapun menjadi air siap minum. Saya pernah melihat air yang berasal dari gambut berwarna hitam pekat. Setelah menggunakan teknologi ini, airnya langsung bisa dikonsumsi,” ujar Menteri Bambang.
Selain fasilitas Arsinum, dalam acara tersebut juga disepakati Nota Kesepahaman antara BPPT dengan Masjid Istiqlal tentang pengolahan sampah dan limbah masjid. Efisiensi penggunaan listrik juga segera ditangani agar tagihan listrik tidak semakin besar.
Selain BPPT yang ada di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN, LIPI juga siap untuk merancang teknologi membersihkan sungai yang melintasi kawasan Masjid Istiqlal.
Sementara, dalam pandemi Covid-19, LIPI juga sudah menyiapkan teknologi desinfektan untuk membersihkan ruangan dan peralatan yang digunakan untuk ibadah. Teknologi ultraviolet akan digunakan juga untuk membersihkan ruangan dari potensi virus yang bertebaran.
“Mudah-mudahan dengan bantuan LIPI dan BPPT secara teknologi kita dapat membuat Masjid Istiqlal makin representatif dan menjadi kebanggaan Indonesia,” ujar Menteri Bambang.
Menteri Bambang juga mengatakan sebagai pusat peradaban Islam, Masjid Istiqlal harus menguasai teknologi yang terkait dengan keuangan. Maka, Masjid Istiqlal disarankan untuk mulai menerapkan konsep dana abadi dan konsep wakaf tunai yang belum terlalu populer di Indonesia. BPPT juga akan membuat konsep crowd funding yang menggunakan teknologi digital.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu
Leave a Reply