JAKARTA, KalderaNews.com – Uni Eropa dan ASEAN menyelenggarakan 3rd ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day secara virtual pada Kamis-Jumat, 13-14 Agustus 2020. Sayangnya, acara virtual ini banyak terganggu dan terkendala dengan platform online yang digunakan sehingga membuat sejumlah pihak kesal.
Gangguan demi gangguan dirasakan dan dikeluhkan tak hanya oleh peserta yang mengunjungi pameran , tetapi sejumlah peserta pameran yang terlibat di dalamnya juga mengeluhkan gangguan teknis yang seharusnya bisa diantisipasi sejak jauh hari untuk acara sekelas Uni Eropa ini. Pun saat pelaksanaan konferensi pers berlangsung gangguan teknis itu sangat terasa.
Diketahui, pada acara 3rd ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day ini perwakilan dari Uni Eropa, ASEAN, dan negara-negara anggotanya berpartisipasi dalam pameran dan memberikan kesempatan untuk belajar di luar negeri serta beasiswa yang tersedia, mulai dari program sarjana hingga pascasarjana dan doktoral.
BACA JUGA:
- EU Ambassador to ASEAN announces three new EU-ASEAN cooperation programmes
- Mahasiswa UPI YAI Terdampak Covid-19 Bisa Segera Ajukan Bantuan UKT/SPP
- Untuk Merayakan 17 Agustus, Inilah Gerakan Satu Juta Masker Merah Putih Produk Siswa SMK
- Thread Sanksi Finansial Veronica Koman Liau Viral di Twitter, Ini Reaksi Warga Netizen Terkait LPDP
- Ini Tanggapan dan Klarifikasi Resmi LPDP Terkait Veronica Koman Liau (VKL)
3rd ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day ini sendiri diselenggarakan secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini pengalaman pertama dilangsungkan secara virtual, karena situasi pandemi virus Corona saat ini dan terkait dengan peraturan kesehatan masyarakat.
Dalam keterangan pers yang diterima KalderaNews, pameran virtual ini menarik 2.027 pendaftar yang sebagian besar terdiri dari anak-anak muda di ASEAN dan 22 peserta pameran yang menyediakan berbagai informasi program beasiswa yang tersedia di ASEAN dan Uni Eropa.
Diberitakan KalderaNews sebelumnya, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans pada kesempatan ini juga meluncurkan tiga proyek baru kerja sama pembangunan antara Uni Eropa dan ASEAN dengan total dana sebesar 13 juta euro guna mendukung urbanisasi berkelanjutan, pengelolaan hutan, dan akuntabilitas pemerintah.
Peluncuran proyek-proyek baru ini dilakukan pada pembukaan acara “3rd ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day”, sebuah acara virtual yang menyoroti konektivitas perguruan tinggi sebagai bidang tematik utama kerja sama Uni Eropa-ASEAN.
EU sendiri menggelontorkan dana sebesar 15 juta euro (Rp 263 miliar) dari tahun 2015 hingga 2020 untuk mempromosikan penguatan kapasitas institusional, memperbaiki sistem transfer kredit regional, pengenalan kualifikasi kedua belah pihak dan memperbaiki kepastian kualitas.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply