Rencana Magang Kamu Batal Gara-gara COVID-19? Jangan Sedih, Simak Kisah Gadis Ini

Lia Rubel dengan perangkat telehealth yang diperkenalkannya di negara bagian Vermont (Reader's Digest)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Banyak rencana baik tiba-tiba harus batal karena Pandemi COVID-19. Tentu mendatangkan kekecewaan. Namun jangan berlarut sedih. Selalu ada jalan. Kisah Lia Rubel, mahasiswi Emory University, bisa menginspirasi kamu.

Ketika pandemi COVID-19 mewabah di negaranya, rencana magang yang sudah ia persiapkan dengan serius tiba-tiba batal. Ada beberapa kesempatan magang yang seharusnya ia dapatkan. Dan semuanya berantakan.

“Setelah menerima email yang tak terhitung jumlahnya tentang pembatalan magang, saya sempat menyimpulkan bahwa saya akan menghabiskan musim panas saya dengan bermalas-malasan,” kata gadis berusia 18 tahun yang tinggal di Barre, Vermont, AS itu.

BACA JUGA:

Ia tidak menduga bahwa pembatalan itu merupakan peluang baginya untuk menjajaki kesempatan lain yang ternyata lebih menjanjikan. Tak berapa lama setelah pembatalan itu, ia mendapat telepon dari seorang temannya tentang sebuah inisiatif baru yang diselenggarakan oleh beberapa mahasiswa Yale.

Para mahasiswa itu melihat adanya kebutuhan besar di masa pandemi COVID-19 terhadap teknologi komunikasi di bidang pelayanan kesehatan. Di masa pandemi, orang-orang tetap memerlukan perawatan medis, tetapi mereka tidak dapat meninggalkan rumah karena takut penyebaran dan tertular virus. Hal ini terutama terjadi pada para lansia yang lebih rentan.

Itulah sebabnya, di bulan Maret, perangkat Telehealth Access for Seniors (TAS) lahir. Ia diciptakan untuk memberikan teknologi komunikasi, seperti smartphone atau komputer tablet, kepada pasien lansia yang tidak mampu tetapi sangat membutuhkannya.

“Ini lebih dari sekadar perangkat. Ini adalah alat konektivitas yang vital dan dapat menyelamatkan nyawa seseorang, ”kata Rubel, yang bergabung dengan inisiatif mahasiswa Yale itu pada bulan Maret. Dia ditugasi untuk mengepalai wilayah Vermont.

“Hati saya sangat tersentuh menyadari bahwa mereka tidak dapat terhubung dengan teman dan keluarga. Mereka bahkan tidak dapat menghubungi dokter mereka,” kata Rubel tentang para lansia.

Perangkat itu sebetulnya bukan teknologi baru. Ia tercipta pertama kali pada tahun 1960-an sebagai bagian dari misi NASA untuk menempatkan manusia di bulan (mereka mungkin juga membutuhkan perawatan medis di sana). Perangkat telehealth mengalami kebangkitan di era konektivitas berkecepatan tinggi.

Pada 2002, mantan ahli bedah dan insinyur NASA mendirikan Teledoc, yang menjadi perusahaan telehealth nasional pertama pada 2005. Pada tahun 2015, fasilitas medis pertama yang sepenuhnya didedikasikan untuk telehealth dibuka di Chesterfield, Missouri, Mercy Virtual.

Tetapi banyak orang tidak memiliki akses ke layanan ini karena kurangnya teknologi, dan masalahnya lebih buruk di Vermont, di mana sekitar 19 persen populasinya berusia di atas 65 tahun.

Menurut Rubel, sejak Maret, perangkat ini telah berkembang hingga melibatkan lebihdari 50 relawan di 26 negara bagian seperti dirinya. Dan mereka telah berhasil menggalang dana sekitar US$ 38.000 dan menyumbangkan 825 perangkat. Di Vermont saja, Rubel telah membantu mendapatkan sekitar 50 perangkat danmenggalang dana sebesar US$ 800.

“Jika mereka masih menjalani karantina mandiri, perangkat ini sangat penting untuk kesehatan mental,” kata Rubel.

“Kami menyertakan beberapa saran untuk mengunduh aplikasi kebugaran. Dan mereka [pasien] menggunakan perangkat tersebut terkoneksi dengan keluarga melalui aplikasi FaceTime,” kata dia.

Menyediakan cara bagi para lanjut usia untuk melakukan percakapan “tatap muka” dengan orang yang mereka cintai di era social distancing saat ini, sangat besar artinya. Ia bahkan dapat menyelamatkan nyawa. Sebab, merasa kesepian menyebabkan peningkatan 26 persen dalam angka kematian, menurut sebuah studi terhadap 3,4 juta orang baru-baru ini.

TAS menawarkan telepon jarak jauh gratis dan tim dukungan teknis sehingga bantuan selalu tersedia. Organisasi tersebut juga memberikan petunjuk tentang cara menyiapkan perangkat.

“Pandemi telah membuka mata kami tentang betapa pentingnya memiliki alat digital dan pentingnya melengkapi lansia dengan perangkat ini,” kata Rubel, Dan rencana magangnya yang berantakan, tak terlalu mengecewakannya lagi. (Sumber: Reader’s Digest)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*