JAKARTA, KalderaNews.com — Banyak rencana baik tiba-tiba harus batal karena Pandemi COVID-19. Tentu mendatangkan kekecewaan. Namun jangan berlarut sedih. Selalu ada jalan. Kisah Lia Rubel, mahasiswi Emory University, bisa menginspirasi kamu.
Ketika pandemi COVID-19 mewabah di negaranya, rencana magang yang sudah ia persiapkan dengan serius tiba-tiba batal. Ada beberapa kesempatan magang yang seharusnya ia dapatkan. Dan semuanya berantakan.
“Setelah menerima email yang tak terhitung jumlahnya tentang pembatalan magang, saya sempat menyimpulkan bahwa saya akan menghabiskan musim panas saya dengan bermalas-malasan,” kata gadis berusia 18 tahun yang tinggal di Barre, Vermont, AS itu.
BACA JUGA:
- Kurikulum Darurat Ala Mas Menteri Nadiem Hanya Sebatas Opsi dan Tidak Dipaksakan
- Madrasah Boleh Belajar Tatap Muka, Asalkan…
- Mendikbud Resmi Umumkan Zona Kuning Diperbolehkan Pembelajaran Tatap Muka
- Zona Kuning Resmi Boleh Sekolah Tatap Muka, Ini Lho Protokol Lengkapnya
- Ini Lho Kesulitan dan Keluh Kesah Guru, Orang Tua dan Siswa Saat PPJ
- Unika Atma Jaya Dirikan Laboratorium Covid-19 Khusus Patogen Airborne Pertama di Indonesia
Ia tidak menduga bahwa pembatalan itu merupakan peluang baginya untuk menjajaki kesempatan lain yang ternyata lebih menjanjikan. Tak berapa lama setelah pembatalan itu, ia mendapat telepon dari seorang temannya tentang sebuah inisiatif baru yang diselenggarakan oleh beberapa mahasiswa Yale.
Para mahasiswa itu melihat adanya kebutuhan besar di masa pandemi COVID-19 terhadap teknologi komunikasi di bidang pelayanan kesehatan. Di masa pandemi, orang-orang tetap memerlukan perawatan medis, tetapi mereka tidak dapat meninggalkan rumah karena takut penyebaran dan tertular virus. Hal ini terutama terjadi pada para lansia yang lebih rentan.
Leave a Reply