COVID-19 Diprediksi Bikin Ranking Universitas di Negara Maju Jatuh, Untungkan Asia

Sharing for Empowerment

“Mereka akan menjauh dari Inggris dan Amerika Serikat, terutama jika pemerintah negara itu mengenakan biaya dan peraturan visa yang diskriminatif,” lanjut dia.

Tekanan dari mahasiswa setempat juga diperkirakan akan menambah risiko bagi universitas-universitas di negara maju. Holmes mengatakan akan banyak mahasiswa lokal yang mempertanyakan mahalnya biaya kuliah yang diselenggarakan secara hibrid — online dan tatap muka. Akan ada yang enggan membayar atau melakukan pinjaman untuk membayar perkuliahan yang dianggap tidak memberikan pengalaman kuliah yang sepadan.

Masalah keuangan

Holmes mengatakan hal ini akan menyebabkan masalah keuangan yang sangat besar. Universitas tidak bisa hidup tanpa mahasiswa, setidaknya tanpa pinjaman dan hibah yang menyertainya.

Mungkin pemerintah di negara-negara maju akan datang dengan dana talangan, untuk membantu. Namun, kata Holmes, universitas belum tentu lembaga yang paling layak untuk mendapatkannya.

Konsekuensinya, akan ada penutupan, merger, redundansi, pemotongan dan penghematan dan akan ada konflik berkelanjutan tentang siapa yang paling menderita oleh krisis ini. Semua ini, tulis Holmes, tidak akan membuat mahasiswa tertarik untuk masuk kampus.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*