Pengalaman ini membawa saya untuk melihat teknologi sebagai suatu wadah dari aspirasi, imajinasi dan kreatifitas. Buat saya analogi paling tepat untuk menggambarkan MPLS itu adalah sebuah rumah. Kita tidak melihat seberapa besar dan mewahnya rumah itu, atau seberapa berantakannya dia, tetapi yang terpenting ialah orang-orang di dalam rumah itu, merasa nyaman dan berusaha membuat nyaman walaupun ada kalanya ditingkahi kekacauan.
Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan, benar-benar bersejarah dan menjadi tonggak sejarah juga bagi MPLS ke depannya apabila dilanjutkan secara virtual. MPLS ini bisa saya katakan sukses karena tanggapan dari adik-adik kelas sangat positif dimana 90% dari mereka mengatakan bahwa acaranya seru. Mereka merasa diterima dengan hangat oleh karena pembawaan kakak kelas yang hangat, mereka merasa cukup mengenal lingkungan sekolah meski hanya lewat virtual, bekal untuk memulai lembaran baru di jenjang putih abu-abu di SMAN 77.
*Christabelle Amadea menempuh pendidikan SD di SDK 3 PENABUR dan SMP di SMPK 3 PENABUR, saat ini duduk di kelas XI SMA Negeri 77 Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply