Pertama Kali dalam 136 Tahun Stadion di Irlandia Dipakai untuk Salat Idul Adha

Stadion Thomas Croke di Dublin, Irlandia (The Guardian)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com— Untuk pertama kalinya dalam 136 tahun, Stadion Thomas Croke di Dublin, Irlandia, dipakai untuk salat Idul Adha pada hari Jumat, 31 Juli 2020.

Pemilik stadion ini adalah Gaelic Athletic Association (GAA), organisasi yang menaungi olah raga sepakbola tradisional Gaelik, nama lain untuk bangsa Irlandia.

Selama ini GAA dikenal sebagai organisasi dengan identitas Katolik, nasionalis dan konservatif. Thomas Croke sendiri adalah nama seorang uskup agung Irlandia pada era 1880-an. Ia dikenal sebagai tokoh nasionalis Irlandia yang memimpin gerakan perlawanan terhadap Inggris.

BACA JUGA:

Stadion ini di masa normal dipakai untuk mempromosikan olah raga tradisional Irlandia, sebagai perlawanan terhadap hegemoni Inggris. Sampai tahun 2001 stadion ini tidak memperbolehkan polisi dan tentara Inggris memasukinya.

Namun pada hari Jumat ini stadion itu memperlihatkan identitasnya yang lain, yaitu identitas inklusifnya.

Pandemi COVID-19 yang membatasi pertemuan-pertemuan di dalam ruangan di Inggris, mendorong para pemimpin Muslim Irlandia mengajukan permohonan untuk memakai stadion tersebut untuk salat Idul Adha.

“Mereka tidak ragu memberikan persetujuan,” kata Syaikh Umar al-Qadri, ketua Irish Muslim Peace and Intergration Council, organisasi yang menjadi panitia salat Idul Adha di stadion Thomas Corke, dikutip dari The Guardian.

“Hari raya kurban ini simbolis. Ini memberi kesempatan untuk mengekspresikan identitas ganda kami,” kata dia. Identitas ganda yang dimaksudkan oleh Qadri adalah identitas sebagai Muslim sekaligus sebagai warga negara Irlandia.

Menurut Qadri, ia terinspirasi dari kesediaan Ikea, perusahaan Jerman, yang pada salat Idul Fitri lalu merelakan tempat parkirnya dipakai menyelenggarakan salat Idul Fitri.

“Saya pikir Irlandia dapat melakukan yang lebih baik sehingga saya mendekati Croke Park, tempat paling simbolis di Irlandia,” kata dia.

Perayaan Idul Adha itu menjadwalkan juga kehadiran pejabat pemerintah setempat dan juga tokoh-tokoh agama yang berbeda. Salat tersebut juga disiarkan oleh saluran televisi RTE.

“Dalam 20 tahun terakhir kita telah bergerak lebih jauh dari yang sudah kita miliki sebelumnya. Kita hidup di Irlandia yang sangat berbeda. Saya ingin berpikir bahwa orang sekarang lebih moderat dan terbuka untuk berbagai budaya dan agama, ” kata Alan Milton, jurubicara GAA.

Selama pandemi COVID-19, stadion ini belum sekali pun menyelenggarakan pertandingan. Namun Maret lalu, mereka membuka kesempatan kepada umat Muslim untuk memakainya pada Idul Adha ini.

Pihak GG mengatakan mereka mendukung pluralisme dan toleransi, Tahun lalu mereka meluncurkan kampanye bertema keberagaman dengan motto, “Where we all belong.” Walau ada yang menganggap hal itu sekadar pencitraan, Milton menganggap motto itu merupakan semangat baru. “Kami tidak pernah menyingkirkan siapa pun dalam tahun-tahun belakangan ini,” kata dia.

Untuk salat Idul Adha kali ini, jumlah pengunjung dibatasi hanya 200 orang, Kapasitas stadion itu 82.300 orang.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*