BERLIN, KalderaNews.com – Kedekatan Indonesia dengan Kebun Binatang terbesar di Eropa, Tierpark Berlin, semakin meningkat. Dua tahun silam Indonesia ikut meresmikan pemberian nama empat bayi harimau Sumatra. Dan pada Kamis, 16 Juli 2020, Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, diminta Direktur Tierpark Berlin untuk meresmikan pembukaan Rumah Hutan Tropis di kebun binatang yang berlokasi sekitar 13 km dari pusat Ibu Kota Republik Federal Jerman.
Rumah Hutan Tropis ini merupakan peremajaan dari Alfred Brehm Haus, yang menjadi salah satu lokasi paling bersejarah di kebun binatang ini. Saat mula dibuka pada 20 Juni 1963, Alfred Bfrehm Haus merupakan rumah kebun binatang terbesar di dunia. Namun sesuai dengan standar kebun binatang terkini, Alfred Brehm Haus ini perlu direnovasi.
Prosesnya memakan waktu sekitar dua tahun. Sebagai hasilnya, rumah dengan luas area dalam gedung sekitar 5300 m2 serta area udara terbuka sekitar 2000 m2, kini memperkokoh representasi Indonesia di kebun binatang ini.
BACA JUGA:
- Hari Ini, Lourdes Jadi Tuan Rumah Ziarah Online Pertama di Dunia
- Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, di Sini Karakter Sang Proklamator Terbentuk
- Serunya Bercengkerama di Pelataran Jam Gadang
- Asal Muasal Ngarai Sianok di Pegunungan Tanah Sumatra
- Eloknya, Wisata Pantai di Pulau Sipora, Mentawai
- Kuliner Ekstrem Ini Wajib Kamu Icipi Saat Berkunjung ke Mentawai
- Yuk Jelajahi 10 Masjid Tertua di Indonesia, Wajib Dikunjungi Usai Pandemi Covid-19
“Kami senang, Indonesia bisa ambil bagian dalam peremajaan Alfred Brehm Haus. Saya dan Direktur Tierpark, Dr Andreas Knieriem memang terus berkomunikasi. Kita punya misi yang sama, melestarikan aneka flora dan satwa khususnya yang berasal dari daerah tropis,” ujar Dubes Oegroseno dalam sambutannya.
Renovasi Alfred Brehm Haus menjadi rumah hutan tropis juga didukung oleh beberapa sponsor. Di antaranya, Kementerian Keuangan Negara Bagian Berlin, Lotto Stiftung, dan Society of Zoo and Tierpark Patrons.
“Kita juga ingin masyarakat tahu, kedekatan Indonesia dan Jerman khususnya di bidang budaya sudah sangat lama. Salah satunya, pelukis Indonesia Raden Saleh yang menetap di Maxen Jerman sekitar tahun 1839-1845. Hasil karyanya dikagumi oleh banyak pencinta seni di Jerman. Khusus di bidang pelestarian satwa, Indonesia dan Tierpark sudah menjalin kerja sama pertukaran dan pembiakan satwa sejak tahun 1972”, tambahnya.
Kerja sama itu pun terus berlanjut. Tahun 2013, Kementerian Kehutanan RI meminjamkan sepasang harimau Sumatra. Pada 4 Agustus 2018, empat bayi harimau lahir di Tierpark Berlin yang kemudian diberi nama Kiara, Oscar, Willi dan Seri. Baru-baru ini, Tierpark menyepakati MoU dengan Taman Safari, Cisarua, dan Batu Secret Zoo, Malang. Direncanakan pada Desember 2020, Taman Safari Cisarua akan mengirimkan spesies golden cat. Sementara kebun binatang Batu Secret akan mengirimkan spesies beruang kaskus di tahun 2021
Hal itu menambah koleksi satwa Indonesia di Alfred Brehm Haus. Saat ini sekitar 75% satwa di rumah hutan tropis ini berasal dari Indonesia. Tidak hanya satwa, sejumlah tanaman Indonesia juga terlihat di sana. Contohnya bambu. Ada sekitar 66 jenis bambu di Tierpark Berlin. Sebagian besarnya berasal dari Indonesia.
Kentalnya nuansa Indonesia di rumah hutan tropis Alfred Brehm dilengkapi dengan sejumlah hasil karya seni Indonesia. KBRI Berlin memberikan sejumlah patung dan atap rumah khas Indonesia yang menjadi bagian dari interior Alfred Brehm Haus.
“Jadinya lengkap. Tanaman dan satwanya mayoritas dari Indonesia. Hiasan interiornya Indonesia dan iklimnya juga sudah direkayasa sesuai dengan iklim Indonesia. Kita berharap para pengunjung nantinya memang merasakan keindahan dan kekayaan alam Indonesia, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk berkunjung ke Indonesia,” tukas Dubes Oegroseno.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.
Leave a Reply