MALANG, KalderaNews.com – SMA Katolik Santa Maria Malang, Jawa Timur memiliki cara unik selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pihak sekolah meminta warganet agar ikut terlibat dalam menilai karya siswa yang diunggah di media sosial. Bobot penilaian warganet sebesar 30 persen, sementara 70 persen penilaian dari guru.
BACA JUGA:
- Ternyata, 90 Persen Mahasiswa Ingin Belajar Lagi di Kampus
- Begini Cara Cek Kampus Swasta (PTS) yang Terima KIP Kuliah
- Buruan, Pendaftaran KIP Kuliah ke Kampus Swasta (PTS) Telah Dibuka di Sini
- Mahasiswa Vokasi Akan Diberi Rp 800 Ribu Untuk Uji Kompetensi
- Kabar Baik, Pemerintah Beri Bantuan UKT Mahasiswa di Universitas Swasta, Ini Syaratnya
- Kamu Kesulitan Bayar Kuliah Karena Covid-19? Ini Cara Ajukan Keringanan UKT
- Masih Belajar di Rumah? Yuk Ikuti 5 Tip Ini Agar Tetap Produktif
- Anak Kecil Tidak Bisa Dipaksa, Ini Program Unggulan TKK PENABUR Jakarta
Hal ini, kata Kepala SMAK Santa Maria Malang, Suster M. Theresella Karti SPM, untuk mengasah kemampuan siswa dalam menghadapi beragam tanggapan, baik yang positif maupun negatif di jagat maya.
“Jika komentar positif harus bersikap seperti apa. Dan kalau komentar negatif mesti menanggapi bagaimana. Dari sini, karakter siswa akan nampak dengan jelas,” ujar Sr Theresella Karti dalam diskusi bertajuk “Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Kemendikbud”, Kamis, 9 Juli 2020.
Selama masa pandemi Covid-19, SMAK Santa Maria menerapkan blended learning dengan memadukan 15 mata pelajaran yang ada. Semua dikemas dalam enam model, yakni karya tulis, gim, podcast, komik, animasi, serta vlog.
Leave a Reply