Don’t Judge A Book by Its Cover, Anak Broken Home Ini Diterima di Harvard

Sharing for Empowerment

Kesulitan keuangan yang mereka hadapi sering kali membuat mereka hidup tanpa makanan atau listrik.

Meskipun demikian, Staton unggul di sekolah menengah. Pada saat yang sama, ia juga berlatih untuk menjadi petinju profesional.

Mimpinya menjadi atlet terhenti ketika ia mengalami cedera bahu di masa SMA.

Selulus SMA, ia bekerja sebagai pekerja sanitasi, dan itu mengukir pengalaman hidup yang sangat berarti baginya.

“Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku ada orang-orang mengangkatku demi diriku sendiri, bukan karena aku punya prestasi di bidang olah raga,” kata Staton.

Seorang atasan di tempatnya bekerja sebagai pekerja sanitasi mendengar kisah hidupnya dan membawanya menemui seorang profesor di Bowie State University. Profesor itu akhirnya membujuk dewan penerimaan universitas untuk mengizinkan Staton mendaftar untuk kuliah. Dan ia diterima.

Dalam perjalanannya, Staton kemudian pindah ke Maryland University dan mengarahkan cita-citanya untuk suatu saat kuliah di Fakultas Hukum.

Deraan kesulitan lain datang. Pada saat kuliah, ayahnya mengalami stroke, dan Staton terpaksa bekerja sebagai pemungut sampah kembali di perusahaan Bates Trucking & Trash Removal. Ini harus dilakukan demi mendukung keluarganya dan melanjutkan kuliahnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*