COLORADO, KalderaNews.com – Anggapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) digugat 239 ilmuwan dari 32 negara setelah mereka ini menemukan bukti baru bahwa virus Corona ternyata bisa menyebar di udara menegasi anggapam lama WHO bahwa virus SARS-CoV-2 hanya menyebar lewat droplet atau percikan pernapasan yang keluar saat seseorang batuk atau bersin.
Para ilmuwan lintas negara ini membuktikan adanya partikel virus yang lebih kecil yang ada di udara dapat menginfeksi manusia sebagaimana telah diterbitkan di jurnal Clinical Infectious Diseases awal pekan ini.
BACA JUGA:
- KSN-P Jenjang SMA Dilaksanakan Secara Online 3-8 Agustus 2020
- KSN-SD 2020 di Surabaya pada 21-27 Juni 2020 Mendatang Ditunda Karena Corona
- KSN 2020 Jenjang SMA Bakal Dihelat di Bangka Belitung 20-26 September 2020
- Yuk Kenalan dengan Jamur Imut Enoki Asal Korea Selatan
- Musim Kemarau Tahun Ini Cenderung Basah, Cek Potensi Kekeringan di 30% Wilayah ZOM Ini
Para ilmuwan mengatakan lembaga-lembaga kesehatan dianggap masih abai pada tetesen kecil virus yang menyembur dari mulut kita lalu menjadi aerosol dan melayang di udara yang kemungkinan menjadi cara penularan Covid-19.
Selama ini WHO bersikukuh bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet atau cipratan dari orang yang batuk atau bersin yang tidak terlalu lama berada di udara, namun langsung jatuh ke permukaan.
“Mereka (WHO) tidak ingin berbicara tentang penularan melalui udara, karena itu akan membuat orang takut,” kata profesor kesehatan lingkungan di University of Maryland Donald Milton.
Seorang ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, mendesak WHO mengonfirmasi bahwa virus Corona dapat menular melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
“Ini jelas bukan serangan terhadap WHO, ini merupakan debat ilmiah. Tetapi kami merasa kami harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini,” kata Jimenez.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply