JAKARTA, KalderaNews.com – Vaksin Covid-19 sedang ramai dibicarakan, sebab itu salah satu cara yang dapat digunakan untuk menahan penyebaran Covid-19. Nah, untuk membahas hal ini, Universitas Esa Unggul menggelar Forum Ilmiah Dosen secara online dengan tema “Vaksin Covid-19, Kapan Tersedia?” Kali ini pembicaranya Dr. Henny Saraswati, S.Si., M.Biomed, Dosen Framasi dan Bioteknologi Universitas Esa Unggul.
Di awal pemaparan, Henny menjelaskan dua istilah, yaitu imunisasi dan vaksinasi. Dalam imunologi, kedua istilah ini sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Imunisasi merupakan proses individu menjadi lebih kebal terhadap penyakit tertentu, misal dengan pemberian vaksin. Sementara vaksinasi berarti proses pemberian antigen (molekul yang bisa menimbulkan respon imun atau kekebalan tubuh) ke dalam tubuh sesorang.
“Meskipun kedua istilah ini sedikit berbeda, namun di masyarakat umum kedua istilah ini sering digunakan bergantian yang berarti pemberian kekebalan tubuh. Hal ini bukanlah suatu masalah dalam pengaplikasiannya,” ujarnya.
Lantas, bagaimana dengan vaksin Covid-19? Henny mengatakan, saat ini banyak pihak berlomba-lomba membuat vaksin Covid-19. Tapi, ia menjelaskan bahwa vaksin-vaksin lain diproduksi dalam jangka waktu 10-30 tahun, maka untuk vaksin Covid-19 ini ditargetkan dapat diproduksi dalam jangka waktu 18 bulan saja. Bahkan pemerintah Amerika Serikat sampai memberikan nama khusus untuk produksi vaksin Covid-19, Operation Warp Speed.
Jika diproduksi dengan cara biasa, maka diprediksi vaksin Covid-19 baru tersedia pada 2036. So, bagaimana agar vaksin Covid-19 dapat segera tersedia?
Henny mengatakan, ada 5 cara yang dapat digunakan sejumlah peneliti untuk menemukan vaksin Covid-19 dalam jangka waktu singkat:
- Menghilangkan uji pre-klinis pada hewan, sehingga kandidat vaksin langsung diujicobakan pada manusia di fase 1.
- Menggunakan hasil riset sebelumnya pada SARS dan MERS, karena SARS-CoV-2 berasal dari kelompok yang sama, yaitu Coronavirus.
- Melakukan kombinasi fase-fase uji klinis dalam waktu yang berdekatan.
- Melakukan uji coba kandidat vaksin pada subyek dalam jumlah besar.
- Memprioritaskan vaksinasi pada individu-individu berisiko tinggi, seperti pada dokter dan perawat, individu dengan penyakit kronis dan lansia.
Jika hal tersebut dilakukan, lanjut Henny, diprediksi vaksin Covid-19 bisa tersedia pada pertengahan 2021. Namun, masih ada lagi satu langkah lagi yang dapat dilakukan untuk lebih mempercepat produksi vaksin, yakni dengan memodifikasi proses persetujuan kandidat vaksin. Jika ini dilakukan, maka vaksin Covid-19 darurat diprediksi tersedia pada Februari 2021.
Selain itu, Henny juga mengatakan, sebelum vaksin Covid-19 ditemukan, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Sebelum ditemukan vaksin Covid-19, masyarakat harus disiplin dan menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply