Begini Cara Universitas Terkenal di AS Membuka Kembali Kuliah Tatap Muka

Gedung perpustakaan University of California at Berkeley ((Jami Smith)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Salah satu universitas Amerika Serikat yang terkenal di Indonesia, University of California at Berkeley (UC Berkeley) akhirnya mengumumkan akan membuka kembali perkuliahan tatap muka pada semester depan, namun hanya dengan kelas yang jumlah pesertanya dibatasi.

Keikutsertaan pada kelas tatap muka tersebut diserahkan kepada keputusan masing-masing mahasiswa. Sedangkan syarat-syarat untuk mengikuti kelas tatap muka ditentukan oleh faktor-faktor yang diharuskan oleh pedoman kesehatan masyarakat dan pedoman kepadatan bangunan universitas tersebut.

BACA JUGA:

Pada saat yang sama, perkuliahan pada umumnya akan dijalankan dalam bentuk perkuliahan jarak jauh, meskipun untuk beberapa kelompok diskusi kecil yang merupakan bagian dari perkuliahan yang lebih luas atau berbagai kegiatan lain, dapat dijalankan secara tatap muka.

“Kami sedang dalam proses menentukan mata kuliah mana yang akan memiliki opsi tatap muka pada musim gugur ini, dan jadwalnya akan diumumkan pada bulan Juli,” kata pengumuman resmi universitas itu, yang diumumkan pada 17 Juni 2020. Pengumuman itu disampaikan secara tertulis oleh Chancellor UC Berkeley, Carol Christ, Executive Vice Chancellor, Paul Alivisators, Vice Chancellor for Undergraduate Education, Chatherine P. Koshland, dan Vice Chancellor for Student Affairs, Stephen C. Sutton.

Lebih jauh dijelaskan bahwa mahasiswa tidak diwajibkan untuk menghadiri kelas tatap muka atau hadir di kampus. Semua perkuliahan akademik, termasuk yang ditawarkan lewat kelas tatap muka, juga akan diberikan melalui metode perkuliahan jarak jauh.

Selanjutnya, pengumuman UC Berkeley menyatakan, untuk mengurangi paparan COVID-19 yang dapat terjadi sebagai hasil dari siswa yang bepergian pada liburan Thanksgiving pada Desember mendatang, semua perkuliahan tatap muka setelah libur Thanksgiving, termasuk ujian semester, akan dilakukan secara daring.

Ada pun asrama kampus, akan dibuka dengan kapasitas terbatas, yaitu untuk 6.500 mahasiswa. Jadwal ketibaan mahasiswa di asrama akan dibatasi, untuk menghindari pergerakan orang yang terlalu ramai.

Kampus ini juga akan mencadangkan tempat di salah satu kompleks asrama untuk tujuan karantina dan isolasi. Mahasiswa yang akan tinggal di asrama kemungkinan akan diminta untuk menjalani tes COVID-19 segera sebelum kembali ke kampus dan / atau setibanya di kampus dan akan diharapkan untuk menjalani isolasi selama 7-10 hari setelah tiba di asrama.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*