Kisah Mahasiswa Indonesia yang Memberikan Pidato di Harvard Law School

Sharing for Empowerment

“Dulu, saya pergi ke Jakarta untuk kos sendiri, bimbel 3 bulan berharap bisa diterima di UI. Siapa sangka, perjuangan itu mengantarkan saya sampai ke Harvard. Sepuluh tahun lalu, saya mimpi pun tidak berani untuk berkuliah di Harvard. Istilahnya mimpi aja nggak nyampe.”

“Tetapi lihat saya sekarang, tidak hanya lulus tetapi mendapatkan berkat yang luar biasa. Dari situ saya belajar, hidup harus berjuang keras demi impian, dan tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk digapai. Saya buktinya.”

Sejak awal kuliah di Harvard, Andhika telah terpilih menjadi “Class Marshal”. Hanya ada enam orang Class Marshal yang merupakan perwakilan kelas yang dipilih melalui seleksi ketat.

“Jujur, awalnya hanya bercanda ketika hendak ikut pemilihan, karena mengetahui tingkat kesulitannya. Kan ini pemilihannya berdasarkan seleksi, jadi saya satu-satunya orang Indonesia yang sudah pasti memiliki peluang paling rendah. Saya juga mendengar bahwa setiap tahun yang terpilih adalah orang Amerika dan Amerika Latin.”

“Tapi, Indah Shafira (S2 Harvard), teman dekat saya di sini mengingatkan bahwa selain keren, Class Marshal memiliki keistimewaan untuk berjalan di barisan paling depan ketika lulus dan membawa bendera Harvard Law School. Jika saya berhasil maka itu pasti akan membuat bangga teman-teman dari Indonesia, sekaligus bisa membawa nama baik Indonesia,” kisah mahasiswa yang juga bagian dari “Harvard Law School’s First Class Association.”




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*