JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengaku bahwa waktu masih sekolah di SMP Tarakanita 5 Jakarta bandel sehingga sering dipanggil guru BP.
Hal ini diakui menteri yang akrab disapa Mas Tama atau Mas Tama di acara #pakmenterimengajar para siswa SMP Tarakanita dari berbagai sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita bertajuk “Mengembangkan Kreativitas Tanpa Batas” pada Jumat, 19 Juni 2020.
Dipandu oleh host guru SMP Tarakanita 5 Jakarta, Rosa Delima Kalis Jati, S.Pd, alumnus SMP Tarakanita 5 Jakarta ini mengaku sangat bangga dan bersyukur bisa sekolah di SMP ini.
BACA JUGA:
- Pandemi Covid-19 Jadi Momen Emas Tarakanita Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik
- Peserta Didik di Lereng Gunung Terkendala Online, Tarakanita Terapkan Pendampingan Khusus
- Aurelius Arya Saputra: Tarakanita Gerak Cepat Zero Accident Wabah Covid-19
- Pak Menteri Nasehati Para Siswa SD Tarakanita Bertanggung Jawab dan Mandiri
- Profesi Guru Tidak Akan Hilang, Bambang Brodjonegoro: Karena Human Touch
- Ditanya “Cucu” Gadget Murah untuk Belajar Online, Ini Jawaban Menristek/Kepala BRIN
“Saya bandel dulu. Saya sering dipanggil guru BP,” aku jujur Mas Tama di acara yang digagas Tarakanita Crisis Center dan SMP Tarakanita 5 Jakarta tersebut.
Kendati bandel, ia mengaku ada banyak hal yang diperolehnya. Selain pelajaran yang didapatkan, ia juga mendapatkan nilai kedisiplinan, toleransi dan keberagaman yang ditanamkan di sekolah ini.
“Hal tersebut terus terbawa. Saya menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman, tetapi juga kedisiplinan,” tandas pria yang sebelum menjadi menteri menjabat Direktur Utama Trans 7, Trans TV, NET., dan Komisaris Utama NET.
Pria yang sehabis SMP lanjut sekolah di Kooralbyn International School Queensland, Australia, International School Singapore, Norwich University-The Military College of Vermont, Navy ROTC, Amerika Serikat, Mount Ida College, Jurusan Liberal Arts di Boston, Amerika Serikat dan Emerson College, Jurusan Komunikasi di Boston, Amerika Serikat ini pun berpesan pada peserta didik yang hadir untuk belajar hal yang lainnya juga.
“Kita harus belajar tentang inovasi dan kreativitas. Dunia kerja akan semakin berat. Persaingan juga keras. Pengalaman di SMP Barito ini, apa yang saya alami, menjadikan saya sebagai manusia dalam bekerja, berpikir dan kuliah. Apa yang ditanamkan saat SMP menjadi fondasi dalam berpikir, berkarya dan memimpin. Jadi, jangan dikira apa yang dialami di SMP ini tidak akan membawa hasil di masa depan,” tandasnya.
Menariknya, menteri kelahiran Jayapura, 4 Mei 1970 ini pun dikejutkan dengan kehadiran guru-gurunya di masa lalu yang kebanyakan sudah pensiun, seperti Pak Niko yang pernah menjadi wali kelas hingga Bu Christine yang dihafal karena galaknya selaku guru fisika.
Sementara itu, Pak Niko pun mengakui kalau Mas Tama ini dulunya bandel sehingga suatu ketika ia pernah sampai menjewernya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply