Gaes, Beritahu Guru 4 Hal Ini, Agar Suaranya Terdengar Nyaman Saat Mengajar Online

Saat mengajar secara online, penting untuk lebih banyak menunjukkan isyarat visual di samping suara
Saat mengajar secara online, penting untuk lebih banyak menunjukkan isyarat visual di samping suara (Foto: Shutterstock)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Suara adalah harta berharga bagi guru. Ia menjadi alat utama saat mengajar. Tetapi ketika memasuki kondisi yang asing, tidak selalu guru dapat mengendalikan suara. Akibatnya, terdengar kurang nyaman.

Rebecca Vukovic, dalam sebuah artikelnya di Teacher Magazine (teachermagazine.com.au), menguraikan masalah ini dan memberikan solusinya. Ia mewawancarai Amy Hume, seorang pelatih vokal dan dosen di bidang suara di Victorian College of the Arts University of Melbourne.

Begini penjelasannya, gaes.

Bicara Terlalu Keras Saat Mengajar Online

Seseorang, termasuk guru, ketika memasuki sebuah situasi dan kondisi baru, kerap merasa lebih cemas. Misalnya, dari semula mengajar dengan bertatap muka langsung, menjadi mengajar secara online. Dari semula berbicara secara alami, menjadi berbicara menggunakan mikropon di depan kamera.

BACA JUGA:

Berada di situasi baru sering membuat guru tidak bisa mengontrol suaranya. Ada kalanya dia bersuara sangat keras. Bisa pula menjadi terdiam tak bisa bersuara.

“Ketika kita merasa keluar dari zona nyaman kita, kita dapat menemukan diri kita menjadi bersikap berlebihan, dan hal itu dapat berupa bersuara lebih keras, atau malah terdiam, atau berbicara dengan kecepatan yang lebih besar daripada biasanya, karena mencoba untuk memastikan pesan sampai kepada lawan bicara,” kata Hume.

Berbicara keras-keras, bila dibiarkan terus, dapat menyebabkan keluhan kelelahan vokal (vocal fatique). Gejala umumnya, di antaranya, kehilangan suara, suara serak, tenggorokan lelah atau gatal, sakit atau nyeri otot di leher atau di laring.

Sebuah survei mengatakan, guru berada pada risiko tinggi untuk mengalami persoalan suara. Dalam sebuah survei terhadap 2500 guru dan nonguru di AS, 58 persen guru dilaporkan mengalami persoalan suara sepanjang hidup mereka, dibandingkan dengan hanya 29 persen yang bukan guru.

Lalu, apa solusi untuk mencegah atau keluar dari masalah seperti ini?

  1. Bergerak dan Gunakan Seluruh Raga

Hume mengatakan banyak guru mengajar secara online merasa bahwa ia harus meninggikan volume suara agar lebih didengar. Bisa juga karena ia tidak menyadari bahwa kamera dan mikropon sangat sensitif terhadap suara. Ini membuat suara guru terkesan terlalu bersemangat dari biasanya.

‘Saya pikir banyak orang yang tidak menyadari bahwa kamera menyerap suara. Guru, karena mereka tidak terbiasa dengan kamera, perlu lebih banyak berkreasi. Daripada duduk dan hanya melihat wajah mereka di depan kamera, mungkin ada baiknya mereka lebih sering mundur sedikit dari kamera sehingga seluruh tubuh mereka ada di depan kamera. Dengan demikian, mereka dapat lebih banyak menggunakan seluruh raga mereka dan bukan hanya berbicara. Itu satu hal yang bisa mereka lakukan,” kata Hume.

Selain untuk menghemat suara, cara demikian juga dapat membantu guru memperkenalkan lebih banyak isyarat visual dan gerakan. Misalnya, ketika guru hendak menyela pembicaraan murid, dia tidak perlu meninggikan suara untuk didengar. Guru dapat memberi isyarat dengan, misalnya, mengangkat tangan, sebagai tanda hendak bicara..

2. Bicaralah Lebih Lambat dan Lebih Jelas

Hume menambahkan, sebagian guru dapat mengalami kelelahan vokal karena sering berbicara keras oleh kesalahpahaman dalam mengelola percakapan secara online. Menurut dia, kebanyakan orang berpikir bahwa jika mereka tidak didengar atau tidak dipahami, itu karena mereka tidak berbicara cukup keras. Padahal, menurut Hume, masalah sebenarnya seringkali bukan karena itu, melainkan karena mereka tidak berbicara cukup jelas.

Oleh karena itu yang harus ditingkatkan adalah kejelasan dalam berbicara. Termasuk dalam hal ini penekanan pada diksi dan konsonan, memperlambat kecepatan bicara dan sering mengambil jeda.

“Sering berhenti adalah cara yang baik untuk memeriksa apa yang Anda katakan telah tersampaikan dan bahwa orang-orang memahami dan mengikutinya,” kata Hume.

3. Gunakan Headset

Menggunakan headset saat mengajar bisa menjadi salah satu cara untuk menghilangkan tekanan bahwa guru harus berbicara lebih keras agar suaranya sampai ke mikrofon. Memang perlu penyesuaian bagi yang belum terbiasa. Namun, bila kecanggungan menggunakannya teratasi, seorang guru akan memperoleh fleksibilitas lebih luas. Dia akan dapat berdiri dan bergerak leluasa ketika menyampaikan pelajaran. Menyerupai cara mereka bekerja saat kelas tatap muka.

“Sangat jarang seorang guru memberikan pelajaran dengan duduk saja. Itu sangat asing bagi mereka. Maka memakai headset berarti mereka dapat meyakini bahwa mereka dapat berdiri dan mengambil langkah satu meter ke belakang laptop dan menyampaikan pelajaran sambil berdiri,” kata Hume. ‘

“Seringkali, secara tidak sadar, kita berbicara lebih keras karena kita tidak dapat mendengar lawan bicara. Headset memberikan lebih banyak umpan balik segera dan berharga dalam hal audio,” kata dia.

4. Menyelaraskan Tarikan Nafas

Menarik nafas dan menyelaraskannya dengan cara yang paling mendukung bagi suara, sangat penting untuk mencegah kelelahan vokal. “Cara yang paling mendukung suara Anda adalah apa yang kami sebut diafragma interkostal, yaitu ketika diafragma bergerak seiring dengan napas,” kata dia.

Hume juga merekomendasikan agar para guru memeriksa lingkungan kerja WFH (working from home) mereka yang mendukung penggunaan suara yang efektif. Jika menggunakan laptop, guru dapat melakukan penyesuaian, seperti meletakkan laptop ke ketinggian yang memungkinkan kepala dan leher tetap selaras, sehingga tidak harus membungkuk.

Teknik-teknik olah pernafasan, menurut Hume, juga terbukti sangat membantu, Hume merekomendasikan para guru meluangkan waktu beberapa saat di pagi hari untuk melakukan latihan pemanasan pada suara mereka.

“Hal-hal kecil seperti bersenandung lembut, atau meniup melalui bibir – itu berfungsi sebagai pijatan bagi pita suara, jadi semacam persiapan untuk menyiapkannya untuk hari itu.”

Nah gaes, ini saran yang mungkin perlu kamu bagikan kepada guru kamu.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*