TANGERANG, KalderaNews.com – Para ilmuwan dan peneliti Swiss German University (SGU) berhasil menciptakan alat bantu pernafasan yang mampu untuk mempelajari kondisi pernafasan pada pasien penderita Covid-19 bernama PreVent 2.0.
Temuan alat ini dapat membantu tenaga medis dalam melakukan pengaturan kerja ventilator dengan baik dan benar, terlebih tatkala angka pasien semakin tinggi setelah masa Lebaran dan dimulainya era new normal.
Ventilator ini mampu mendeteksi kondisi pasien yang memburuk dan akan memberikan peringatan dini agar mampu melakukan penanganan yang tepat dan cepat.
BACA JUGA:
- Penelitian Korelasi Air Liur dan Kecerewetan Anak SMA Juarai Indonesian Fun Science Award 2.0 (IFSA 2.0)
- SGU Batal Berangkatkan Pemenang Kompetisi Nyeleneh ke Jerman Karena Covid-19
- SGU Gelar Kompetisi Nyeleneh Berhadiah ke Jerman untuk Pelajar SMA
- Inilah Dampak dan Peluang Bisnis dari Covid-19 bagi Sektor Industri di Indonesia
- Ratih Marini: Swiss German University (SGU) Sudah Aplikasikan Kampus Merdeka Sejak Pertama Didirikan
“Ventilator jenis resuscitator ini dibutuhkan untuk memberikan bantuan awal pada pasien Covid-19 yang mengalami sesak napas maupun gagal pernapasan sampai ventilator yang sesuai dengan gejala pasien tersedia,” tegas Ketua Program Studi Mekatronik di SGU, Leonard Rusli, Ph.D yang turut serta dalam proyek pembuatan ventilator ini dalam kapasitasnya sebagai kepala proyek.
Temuan ini juga melibatkan ilmuwan dan peneliti muda, yakni Theresia Dyah Arum, S.T dalam hal pemograman dan kontrol, Yohanes Freddy, M.D sebagai perancangan mekanik, dan Nova Kristian, S.T yang melakukan perancangan elektronik.
Leave a Reply