Empat Jurnal Perguruan Tinggi Islam Sabet Predikat Q1 di Scimago JR

Ilustrasi: Journal of Indonesian Islam. (Ist.)
Ilustrasi: Journal of Indonesian Islam. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Empat jurnal Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) meraih predikat Q1 (Quartile 1) dari Scimago Journal & Country Rank (SJR). Hal itu terungkap dari hasil ranking jurnal tahun 2019 yang dirilis SJR beberapa waktu lalu.

SJR melakukan perankingan jurnal-jurnal yang terindeks di Scopus. Ada empat kategori yang dibuat, yaitu: Q1 (Quartile 1), Q2, Q3 dan Q4, dan itu berdasarkan kelompok bidang ilmu yang dinaungi jurnal.

BACA JUGA:

Dari lima Jurnal PTKIN yang terindeks Scopus, empat di antaranya berada di level Q1, sementara 1 jurnal lain berada pada Q2. Jurnal-jurnal tersebut adalah:

  1. Journal of Indonesian Islam (JIIs)-UINSA (Q1)
  2. Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS)-IAIN Kudus (Q1)
  3. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS)-IAIN Salatiga (Q1)
  4. Studia Islamika-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Q1)
  5. Al Jami’ah-UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Q2)

Pegiat Jurnal PTKI, Khoirun Niam, mengatakan, saat ini ada 50 jurnal Indonesia yang terindeks di Scimago JR. Tetapi, hanya enam jurnal yang memiliki peringkat Q1, dan 4 di antaranya berasal dari PTKIN. Keempat jurnal tersebut fokus pada kajian Islam sebagai bidang keilmuan yang digarap. “Hal ini menunjukkan kontribusi nyata Islam di Indonesia dalam kancah akademis global,” ujar Khoirun Niam.

Sementara, Plt Dirjen Pendis Kemenag Kamaruddin Amin mengapresiasi capaian empat jurnal PTKIN yang telah mendapat rekognisi tertinggi secara internasional Q1 dan satu jurnal Q2. Menurut dia, prestasi ini merupakan capaian yang membanggakan yang patut disyukuri agar menjadi penyemangat bagi PTKIN yang lain.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Masdar Hilmy juga menyampaikan selamat kepada Journal of Indonesian Islam (JIIs) atas keberhasilannya meraih Quartile terbaik (Q1) dengan SJR 0,201 dalam bidang Religious Studies and History pada rumpun Art and Humanities. Editor in Chief JIIs Akh. Muzakki mengatakan, capaian ini merupakan bentuk apresiasi lembaga internasional yang harus dijadikan sebagai cambuk agar lebih serius dalam mengelola JIIs.

Sedangkan Editor in Chief Studia Islamika, Azyumardi Azra mengaku optimis capaian ini berdampak positif bagi peningkatan perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Para penulis, dosen, dan peneliti didorong untuk terus meningkatkan kualitas tulisan masing-masing sehingga dapat diterbitkan di jurnal-jurnal imiah bereputasi internasional. “Tentu ini akan memperkuat Indonesia sebagai kiblat perkembangan kajian keislaman di dunia,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Rektor IAIN Salatiga Zakiyudin yang juga menjadi Editor in Chief IJIMS. Ia mengaku senang dapat mempertahankan peringkat Q1 dan bahkan nilai SJR yang meningkat pula. Pada 2018, IJIMS menempati peringkat Q1, dan saat itu satu-satunya jurnal dari Indonesia. “IAIN Salatiga bersyukur atas capaian IJIMS sebagai jurnal berpredikat Q1 versi Scimago Journal Rank selama dua tahun berturut-turut. Jurnal adalah academic tower yang menjadi cermin kebebasan akademik dan kemajuan kampus. Ini merupakan modalitas menuju UIN Salatiga,” kata dia. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*