JAKARTA, KalderaNews.com — Di zaman ‘normal,’ nyaris setiap pagi kamu mandi dan segera berganti pakaian yang rapi. Berangkat ke sekolah atau kuliah. Merapikan rambut, bersolek, menggunakan pewangi, dan seterusnya.
Ketika pandemi COVID-19 melanda dan mengharuskan kamu di rumah saja, rutinitas demikian menjadi berkurang. Bukan berita mengejutkan bila ada yang berkata semakin kurang sering berdandan di masa pandemi ini. Pakaian rapi dan keren, semakin jarang dikeluarkan dari lemari. Berbusana kasual, bahkan piyama, sepanjang hari dan sepanjang minggu, bukan lagi hal luar biasa.
Itu diakui oleh Christy Ruiz. seorang ibu dari dua anak di Orange County, California, yang sehari-hari bekerja sebagai guru.
Sejak pandemi ini, ia belum membeli satu baju baru pun. Dia tidak ingin memboroskan uang. Dan lagipula, pikir dia, untuk apa baju baru di masa seperti sekarang?
BACA JUGA:
- Dari Jus Jambu, Masker Disinfektor, Sampai Alat Deteksi Virus, Inilah Riset LIPI Cegah Covid-19
- Ini Penyebab Akhir-akhir ini Suhu Udara Sangat Panas dan Lembab
- Eropa Vs AS, Siapa Lebih Unggul Tangani COVID-19? Ini Kata Profesor LSE Inggris
- 3 dari 4 Milenial SMA Meningkat Moodnya Setelah Gunakan TikTok
- Apa sih Bedanya Energi Baru dan Terbarukan?
- Charles Lim: Indonesia Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber
- AS Umumkan Remdesivir Ampuh untuk Pengobatan Covid 19
“Dalam kehidupan normal, tanpa coronavirus dan tanpa karantina, saya meninggalkan rumah setiap hari dalam lima hari seminggu, jadi ya, saya memakai makeup dan membuat diri saya terlihat cantik. Tapi sekarang berbeda, ” kata dia, dalam During Lockdown, Why Dress Up?, sebuah artikel yang ditulis oleh Marielle Segarra di situs marketplace.org.
Leave a Reply