JAKARTA, KalderaNews.com – Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) menjadi bagian penting dari seluruh proses pendidikan dan pembelajaran 58 sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita.
Pendidikan karakter di sekolah-sekolah Tarakanita juga tidak hanya sekadar wacana alias mengawang, tetapi riil membumi yang direalisasikan melalui pendekatan aktivitas yang terprogram, keteladanan, dan pembiasaan.
Karena ini sesuatu yang riil maka dalam praksisnya Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) bersinggungan langsung dengan nilai-nilai kehidupan (living values) yang dibutuhkan oleh peserta didik, baik dalam proses belajar yang sedang dijalani maupun bagi masa depan mereka kelak.
BACA JUGA:
- Peserta Didik di Lereng Gunung Terkendala Online, Tarakanita Terapkan Pendampingan Khusus
- Aurelius Arya Saputra: Tarakanita Gerak Cepat Zero Accident Wabah Covid-19
- Pak Menteri Nasehati Para Siswa SD Tarakanita Bertanggung Jawab dan Mandiri
- Profesi Guru Tidak Akan Hilang, Bambang Brodjonegoro: Karena Human Touch
- Ditanya “Cucu” Gadget Murah untuk Belajar Online, Ini Jawaban Menristek/Kepala BRIN
- SMA Tarakanita Magelang Gali Talenta Milenial Lewat Tarakanita Action Days 2020
Ketua Tim Tarakanita Crisis Center for Covid-19, Aurelius Arya Saputra pada KalderaNews menjelaskan nilai-nilai kehidupan tersebut adalah semangat belarasa, selalu bersyukur, berpengetahuan luas, berdaya juang, kreatif, berkolaborasi, disiplin, jujur, dan peduli lingkungan. Nilai-nilai itulah yang juga menjadi keutamaan proses belajar di Tarakanita.
“Masa pandemi di satu sisi membawa keprihatinan, tetapi di sisi lain menjadi kesempatan yang sangat baik bagi peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai karakter dalam realitas kehidupan konkret. Dengan arahan wali kelas, setiap hari peserta didik mengimplementasikan nilai-nilai karakter tersebut melalui pembiasaan berbagai aktivitas yang bisa mereka lakukan bersama anggota keluarga yang lain. Setiap aktivitas yang dilakukan selalu disertai dengan refleksi di bawah bimbingan wali kelas,” tandasnya.
Ia menambahkan proses pembiasaan karakter Tarakanita pada masa pandemi dimulai dari penentuan nilai karakter yang hendak diimplementasikan setiap hari oleh wali kelas.
Peserta didik akan mendapatkan katalog aktivitas sesuai nilai yang akan diwujudkan pada hari tersebut. Peserta didik bebas menentukan aktivitas berdasarkan katalog ataupun di luar katalog yang masih sesuai dengan nilai yang hendak diwujudkan dan kondisi masing-masing di rumah.
Wali kelas akan membimbing peserta didik memunculkan pertanyaan-pertanyaan reflektif dari pengalamannya, dapat pula mengacu pada pertanyaan reflektif dari wali kelas. Hasil refleksi menjadi portofolio perjalanan pembiasaan Karakter Tarakanita dari tiap-tiap peserta didik.
Contoh aktivitas yang dilakukan peserta didik di rumah antara lain menyapu kamar atau halaman rumah, mengepel lantai, rutin mencuci tangan dengan sabun, memasak atau menyiapkan makan bersama, menyiram tanaman, mengatur waktu belajar secara mandiri, dan membantu pekerjaan anggota keluarga yang lain.
Dari aktivitas-aktivitas tersebut, peserta didik belajar menghidupi nilai karakter Tarakanita seperti belarasa, daya juang, mandiri, disiplin, bersyukur, dan nilai-nilai lainnya.
“Proses belajar berdasarkan pengalaman konkret seperti ini akan mempercepat internalisasi nilai dalam diri peserta didik menjadi kebiasaan dan tumbuh menjadi karakter yang kuat di kemudian hari,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply