JAKARTA, KalderaNews.com — Hari ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Tema yang diangkat dalam Hardiknas 2020, “Belajar dari COVID-19”.
BACA JUGA:
- 4 Tantangan dari Guru untuk Menteri Nadiem Saat Rayakan Hardiknas
- Begini Arti dan Makna Logo Hardiknas 2020, Bintang Pendidikan Milenial
- 20 Ucapan Hardiknas Bertema Corona untuk Penyemangat dalam Belajar
- Inilah Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, Tak Ada Upacara Bendera
- Ternyata Begini Pesan Ki Hajar Dewantara untuk Milenial, Yuk Simak!
- 8 Fakta Unik tentang Hari Pendidikan Nasional yang Jarang Terungkap
- Begini 7 Fakta Ki Hajar Dewantara, Ternyata Pernah Jadi Santri dan Menteri
- Nadiem Makarim: Tiga Dosa Dunia Pendidikan Indonesia
- Begini Arti dan Makna Logo Hardiknas 2020, Bintang Pendidikan Milenial
- 20 Ucapan Hardiknas Bertema Corona untuk Penyemangat dalam Belajar
- Inilah Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, Tak Ada Upacara Bendera
- Ternyata Begini Pesan Ki Hajar Dewantara untuk Milenial, Yuk Simak!
- 8 Fakta Unik tentang Hari Pendidikan Nasional yang Jarang Terungkap
- Begini 7 Fakta Ki Hajar Dewantara, Ternyata Pernah Jadi Santri dan Menteri
- Nadiem Makarim: Tiga Dosa Dunia Pendidikan Indonesia
Nah, berikut pidato lengkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Bapak dan Ibu yang kamu muliakan dan segenap insan pendidikan di Tanah Air,
Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini kita lakukan di tengah pandemi COVID-19. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini.
Saat ini kit asedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya.
Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan pembelajaran secara daring atau online menggunakan tools atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun.
Orangtua untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada.
Guru, siswa, dan orangtua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga ini, guru, siswa, dan orangtua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.
Bapak dan Ibu yang kami banggakan,
Kita sebagai masyarakat juga belajar betapa pentingnya kesehatan. Betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma-norma kemanusiaan di dalam masyarakat kita.
Timbulnya empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu.
Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19. Agar kita menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Terima kasih telah mengikuti anjuran Bapak Presiden untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Jakarta, 2 Mei 2020,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim
Nah, itulah pidato lengkap Mendikbud Nadiem Makarim. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply