Ketika Diari Siswa SMA di Masa COVID-19 Dibuka, Isinya Bikin Sedih. Apa Saja?

Sharing for Empowerment

Kebosanan yang Mengerikan

“Aku merasa bahwa pandemi telah menyebabkan banyak ketakutan pada orang-orang di sekitarku. Seperti banyak orang, aku tidak yakin akan masa depan dan memiliki banyak kekhawatiran. Aku takut seperti apa masa depan dan bagaimana hal-hal akan berubah, seperti cara sekolah kita dijalankan, perubahan tenaga kerja, tingkat pengangguran, pajak, dan ekonomi. Kita hidup di masa yang tidak pasti dan sepertinya tidak ada yang tahu jawabannya. Aku merasa bahwa sebagai siswa sekolah menengah atas, kecemasan meningkat, karena orang kehilangan pekerjaan, dan ekonomi runtuh. Aku merasa bahwa ini akan memiliki efek jangka panjang pada manusia dan ekonomi. “ – Nicole Sinton, siswa senior

“Sebagai siswa senior tahun ini, pandemi Covid-19 menghantam kelasku dengan sangat keras. Kita tahu bahwa kita dicintai dan kelulusan kita dirayakan, tetapi rasanya tidak sama. Ketika karantina dimulai, aku berharap tahun kelulusanku akan kembali. Seiring berjalannya waktu, harapan itu berkurang. Semua prayaan tahunan tiba-tiba berhenti setelah Gubernur Murphy mengumumkan penutupan sekolah. Aku duduk dalam penyangkalan berharap itu tidak benar. Kelulusan virtual tidak sama dengan apa yang kami peroleh. Kita harus bangkit dan menyelamatkan ekonomi dan kesehatan mental warga kita. Kita tidak bisa terus bersembunyi. Selamat kepada sesama alumni 2020, Kita lebih dari sekadar pandemi. ” – Adriana Santos, senior




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*