JAKARTA, KalderaNews.com — Jumlah publikasi ilmiah Indonesia bergerak secara eksponensial berhasil merajai ASEAN mulai 2018 hingga kini. Sebagai apresiasi terhadap upaya yang dilakukan para peneliti dalam mendorong peningkatan publikasi ilmiah, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelar SINTA Series Tahun 2020 berupa pengumuman 500 Peneliti Terbaik Indonesia berdasarkan Science Technology Index (SINTA).
BACA JUGA:
- Tahun Ajaran Baru Tidak Diundur, Ternyata Begini Alasannya
- Ketika Diari Siswa SMA di Masa COVID-19 Dibuka, Isinya Bikin Sedih. Apa Saja?
- 4 Langkah Paling Mudah Buat Akun KIP Kuliah untuk SBMPTN, SBMPN dan Seleksi Mandiri PTN dan PTS
- Lengkapi Berkas KIP Kuliah, Jalur SBMPTN, Mandiri PTN dan PTS Segera Dibuka
- Sempat Ditunda Gegara Corona, Inilah Jadwal dan Aturan Terbaru UTBK dan SBMPTN 2020
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
“Ranking SINTA 2020 ini merupakan ranking kinerja publikasi penelitian dari peneliti atau dosen yang mencakup kuantitas publikasi internasional dan nasional serta kualitas yang diukur dari jumlah sitasi artikel serta kategori jurnal. Kita harapkan ranking ini benar-benar menggambarkan kondisi yang paling komprehensif dari produktivitas dan kualitas peneliti dan dosen di Indonesia,” papar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro.
Nah, berikut 15 besar dari 500 peneliti terbaik Indonesia berdasarkan SINTA:
- Suharyo Sumowidagdo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan skor 9.178.
- Agus Sudaryanto dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan skor 8.934.
- Indah Suci Widyahening dari Universitas Indonesia (UI) dengan skor 7.786.
- Riyanarto Sarno dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan skor 6.893.
- Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III dengan skor 4.906.
- Mauridhi Hery Purnomo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan skor 4.853,5.
- I Gede Wenten dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan skor 4.670,5.
- Achmad Nizar Hidayanto dari Universitas Indonesia (UI) dengan skor 4.659.
- Evy Yunihastuti dari Universitas Indonesia (UI) juga dengan skor 4.181.
- Abdul Rohman dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan skor 4.180,5.
- Tole Sutikno dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan skor 4.121.
- Achmad Munir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan skor 4.049.
- Asep Bayu Dani Nandiyanto dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan skor 4.036.
- Mohamad Basyuni dari Universitas Sumatera Utara (USU) dengan skor 3.972.
- Muhammad Hilmy Alfaruqi dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dengan skor 3.932.
Menristek/Kepala BRIN mendorong agar peneliti serta institusi penelitian dan perguruan tinggi untuk terus meningkatkan publikasi ilmiahnya di jurnal internasional dan nasional. “Bagi yang nama atau institusinya belum masuk, saya harapkan ini menjadi motivasi untuk semakin menguatkan fondasi universitas riset yang dikembangkan di masing-masing perguruan tinggi dan yang lebih penting untuk memperbanyak jumlah peneliti dan inovator yang berkualitas,” ujar Menteri Bambang. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply