JAKARTA, KalderaNews.com – Hampir tiga bulan sebagian besar siswa di Indonesia menjalani home learning atau school from home (SFH). Tidak hanya siswa yang merasa bosan, lelah, dan frustasi ketika harus belajar di rumah, orang tua pun demikian. Bedanya, orang tua mengalami dampak krisis dari adanya work from home (WFH) dan SFH siswa yang lebih kompleks.
BACA JUGA:
- Resmi, “New Normal” Menjadi “Kenormalan Baru”, Tapi Belum Masuk KBBI
- Akhirnya AS Terbitkan Protokol Kesehatan untuk Sekolah, Lebih Ketat dari Negara Lain
- Mulai Bosan Belajar di Rumah, Yuk Ubah Ruang Belajar Kamu, Begini Caranya
- Inilah 10 Protokol Kesehatan Pendidikan di Negara-negara yang telah Membuka Kembali Sekolahnya
Hal tersebut disampaikan oleh psikolog bernama Pinkan Margaretha, Mpsi. Dosen Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) itu menyampaikannya dalam sebuah seminar di Jakarta. Berikut ulasan dampak krisis WFH dan SFH siswa bagi orang tua.
1.Khawatir, cemas, dan takut
Rasa khawatir, cemas, dan takut akan terpaparnya Virus Corona pada orang tua terjadi akibat banyaknya berita yang muncul dari berbagai media. Salah satu sumber berita tersebut ialah dari media sosial seperti WhatsApp dan Facebook. Perasaan-perasaan ini lebih besar dialami orang tua karena tidak hanya atas dirinya sendiri tetapi juga anggota keluarga lainnya.
2.Tanggung jawab yang lebih besar
Leave a Reply