Hal ini berbeda dengan di AS. Sejak pandemi mengharuskan perusahaan menutup operasinya, secara teknis para pekerja di Negara Paman Sam dianggap mengambil cuti di luar tanggungan.
Mereka tetap berstatus sebagai karyawan sampai kelak perusahaan beroperasi kembali, hanya saja mereka tidak digaji. Mereka hanya memperoleh sejumlah tunjangan seperti asuransi kesehatan. Pada saat yang sama, mereka berhak mendapat tunjangan pengangguran dari negara, yang jumlahnya bervariasi menurut negara bagian.
Presiden Donald Trump pada bulan Maret lalu menyetujui stimulus bersejarah untuk penanggulangan coronavirus senilai US$2 triliun yang mencakup pembayaran satu kali kepada perorangan, (besarnya US$1.200 per orang) serta pinjaman dan hibah untuk bisnis dalam upaya mencegah PHK. Stimulus itu juga ditujukan untuk mencegah PHK, dan memperkuat asuransi pengangguran.
Dalam sembilan minggu sejak lockdown diterapkan, 38,6 juta pekerja Amerika telah mengajukan klaim pengangguran karena perusahaan secara terpaksa memberhentikan mereka atau mereka meninggalkan pekerjaan mereka.
Leave a Reply