Ketiga, risiko tinggi, adalah kelas dengan kegiatan yang penuh, baik dalam ukuran ruang, jumlah orang, aktivitas dan acara. Juga termasuk yang berisiko tinggi apabila alat-alat yang dipakai dalam proses pembelajaran dapat dipertukarkan.
Pertimbangan yang diberikan CDC untuk pembukaan kembali sekolah ini tampaknya mengacu kepada kategori risiko kedua, dimana proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka, namun dengan pembatasan yang ketat.
BACA JUGA:
- Saat Pandemi Banyak yang Menganggap Dirinya Tidak Stres, Tapi…
- 5 Kegiatan Selama Lebaran di Rumah, Cocok untuk Milenial
- Plus-Minus dan Peluang Beasiswa ke Belanda dengan Background S1 Generalis dan Spesialis
- Waspadai 8 Dampak Krisis di Rumah Aja bagi Remaja!
- 4 Langkah Paling Mudah Buat Akun KIP Kuliah untuk SBMPTN, SBMPN dan Seleksi Mandiri PTN dan PTS
Bila dibandingkan dengan protokol kesehatan untuk sekolah di negara-negara lain, panduan CDC ini tampak lebih ketat dan lebih rinci. Di antaranya meliputi saran tentang barang-barang yang dipergunakan di dalam kelas (seperti mainan dan peralatan), sistem ventilasi udara ruang kelas dan sistem air bersih sekolah.
Protokol kesehatan yang dianjurkan oleh CDC juga tampak lebih ketat dan rinci menyangkut pembatasan fisik, pembatasan ruang bersama dan layanan makanan.
Berikut ini beberapa protokol kesehatan yang dikeluarkan CDC untuk sekolah, yang lebih ketat daripada di negara lain.
Leave a Reply