JAKARTA, KalderaNews.com — Idul Fitri tahun ini akan dirayakan secara berbeda di seluruh dunia. Salat Id yang biasanya dijalankan secara berjamaan di masjid, di sebagian besar negara di dunia ditiadakan.
Demikian juga dengan acara silaturahmi keluarga, akan dijalankan dengan sangat terbatas. Banyak orang tidak lagi menjalankan tradisi berkumpul di rumah keluarga dengan pulang kampung. Bukan hanya di Indonesia, juga di negara-negara lain.
Penyebabnya adalah COVID-19. Demi mencegah penularannya, seluruh negara di dunia menerapkan kebijakan pembatasan jarak fisik serta pembatasan kerumunan. Beberapa negara menerapkan jam malam.
Berikut ini berbagai fakta perihal rencana perayaan Idul Fitri di berbagai negara.
NIGERIA
Banyak orang di Nigeria menyebut Ramadan dan Idul Fitri kali ini Ramadan dan Idul Fitri edisi Lockdown. Ini dikarenakan pembatasan terhadap acara berbuka puasa dan sahur bersama.
Menurut Ulama Abuja, Muslim Isa Mohammed, sepanjang aturan lockdown masih berlaku, umat tidak dapat berkumpul dan bersembahyang di masjid. Mereka beribadah secara pribadi di rumah.
Masjid-masjid di seluruh Nigeria ditutup. Karena itu saling mengucapkan selamat Idul Fitri akan lebih banyak menggunakan media sosial.
TURKI
Tradisi berkumpul bersama keluarga besar dan pulang kampung sudah lama ada di Turki. Namun, pada Idul Fitri kali ini hal itu tidak dapat dijalankan sehubungan dengan Pandemi COVID-19.
Kamil Buyuker, seorang penulis dan akademisi di Yozgat Bozok University, mengatakan Ramadan kali bukan Ramadan normal. Buyuker tinggal bersama orang tuanya di Yozgat sedangkan istri dan anak-anaknya di Istanbul. Dia mengatakan tidak akan berkumpul dengan anak dan istrinya kali ini.
“Saya akan kehilangan saat-saat Idul Fitri,” kata dia.
Ia akan meggunakan teknologi untuk bertukar salam dan silaturahmi.
Presiden Turki Tayyip Erdogan telah mengumumkan lockdown selama empat hari dari 23 Mei sampai 27 Mei di seluruh wilayah Turki. Ini dimaksudkan untuk mencegah berjangkitnya COVID-19 selama masa libur Idul Fitri.
Salat Id di Turki ditiadakan karena pandemi COVID-19.
MALAYSIA
Menjelang Idul Fitri, pemerintah Malaysia telah melonggarkan aturan pembatasan masyarakat. Di Kuala Lumpur, salat berjamaah sudah diperbolehkan namun dengan jumlah maksimal 30 orang. Aturan ini mengecualikan 12 negara bagian, yang memiliki aturan sendiri. Namun, negara-negara itu dibebaskan untuk mengadopsinya.
Aturan ini mengecualiakn 12 negara bagian yang memiliki aturan sendiri. Tetapi bebas mengadopsinya.
Meskipun demikian, Mufti negara bagian Perlis, Datuk Mohd Asri Zainul Abidin, mengimbau umat Muslim di sana melaksanakan salat Idul Fitri di rumah saja bersama keluarga.
ARAB SAUDI
Pada hari Sabtu lalu, jumlah yang terjangkit COVID-19 di Arab Saudi melewati angka 50.000. Empat hari kemudian melonjak menjadi 62.545, Jumlah yang meninggal 339.
Lonjakan ini ditengarai karena banyak warga yang tidak mematuhi aturan lockdown. Masih ada acara kumpul-kumpul keluarga dan pedagang kaki lima masih tetap beroperasi.
Meskipun demikian, pemerintah mengatakan penularan COVID-19 kini terkendali. Penyumbang terbesar penularan adalah acara pertemuan-pertemuan sosial.
Sampai saat ini pemerintah Arab Saudi menerapkan lockdown dengan aturan yang ketat. Pertemuan lebih dari lima orang dilarang.
INGGRIS
Perayaan Idul Fitri di Inggris akan dilakukan di rumah-rumah. Semua masjid tutup dan menyelenggarakan kegiatannya secara online. Masjid Hujjat, misalnya, menyelenggarakan khotbah dan dakwah secara streaming selama Ramadan. Sementara Ahmadiyya Muslim Youth Association (AMYA) menyelenggarakan pelajaran fitness secara online disamping aktifitas lainnya.
KUWAIT
Kuwait menerapkan aturan yang ketat dalam upaya mengendalikan laju penularan COVID-19. Denda sebesar $16.000 dikenakan kepada mereka yang tidak mengenakan masker di depan publik.
Pemerintah juga telah mengumumkan pembatalan salat Id dan menerapkan aturan jam malam penuh sampai 30 Mei 2020.
YAMAN
Masyarakat Yaman menjalani Ramadan dan perayaan Idul Fitri dalam suasana perang saudara. Menurut data, 80 persen penduduk negara ini sangat tergantung pada bantuan.
Kasus COVID-19 terdeteksi di negara ini pertama kali pada bulan April. Telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara koalisi yang dipimpin Arab Saudi dengan Houtis sepanjang Ramadan. Namun, berjangkitnya COVID-19 terus berlanjut di negara ini di tengah infrastruktur kesehatan yang tidak bekerja.
BAHRAIN
Bahrain tidak menerapkan lockdown secara penuh. Namun kewajiban untuk memakai masker di luar rumah, bekerja dari rumah dan aturan physical distancing diterapkan. Pemerintah negara ini melonggarkan beberapa aturan sebelum Ramadan, namun tetap menganjurkan warga berada di rumah dan menghindari kerumunan.
“Saya kira Bahrain adalah salah satu negara yang tidak menerapkan lockdown tetapi dapat melandaikan kurva,” kata Fahad Al Wazzan, penduduk Bahrain.
BACA JUGA:
- Mahasiswi Asal Bali Ukir Prestasi Akademik Luar Biasa di University of Kansas
- Lulus SMA Dapat 3 Beasiswa ke Amerika dan Kanada, Rachel Sarah Wiradharma: Ini 2 Tip Kuncinya
- Amazing! Begitu Lulus, Siswi SMA ini Langsung Dapat Beasiswa ke Florida
- Keren Nih, Kania Khairunissa, Siswi SMA Islam Al-Azhar BSD Lolos Seleksi di 5 Universitas Australia
- Gokil Abis, Siswi PENABUR ini Dapat Beasiswa Penuh Hingga Master di University of Oxford
- Yuk Ikuti Jejak Kezia dari PENABUR, Beasiswa S1 Full di Oxford dan Cambridge ini Tutup 21 Oktober 2019
- Lagi, Siswa PENABUR Dapat Beasiswa ke Luar Negeri, Kali ini ke NTU Singapura
- Lelucon Obama Hibur Lulusan SMA Tahun 2020 Agar Tak Kecewa Diwisuda Secara Daring
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
Al Wazzan mengatakan pada Idul Fitri kali ini akan memilih di rumah saja. Ia akan menyapa sanak saudara melalui video call. “Tentu masih bisa pakai baju baru,” kata dia.
Haif Shukri, warga Bahrain yang lain, mengatakan hal yang sama. Walaupun rumah sanak saudaranya hanya berjarak beberapa menit dari rumahnya, ia mengatakan mereka belum pernah berkumpul bersama lebih dari 15 menit.
UNI EMIRAT ARAB
Perayaan Idul Fitri di Uni Emirat Arab tahun ini akan kehilangan salah satu tradisi yang paling popular, yaitu berjabat tangan. Demi menegakkan aturan physical distancing, pemerintah telah mengeluarkan aturan yang mendenda sebesar 10.000 dinar bagi yang menyelenggarakan pertemuan dan 3000 dinar bagi yang bepergian lebih dari tiga orang di dalam satu mobil. Denda yang sama juga bagi yang tidak mengenakan masker.
Telah ada pula imbauan untuk tidak memberikan uang kepada anak-anak, untuk mencegah penularan COVID-19 melalui uang. Padahal ini sudah menjadi tradisi dalam Idul Fitri di UEA. Sebagai gantinya, disarankan memberikan hadiah dalam bentuk yang lain.
MESIR
Mesir telah menerapkan jam malam penuh dan menghentikan seluruh pelayanan transportasi umum mulai 24 Mei selama enam hari. Ini dimaksudkan untuk mengendalikan penularan COVID-19.
AMERIKA SERIKAT
BOSTON
Perayaan Idul Fitri disiarkan lewat televisi kabel yang diharapkan ditonton oleh ribuan orang. Dimulai dengan khotbah Id oleh Imam Mohamed Almasmari.
Pada acara itu, akan tampil musisi dan komedian, juga sejumlah imam dari berbagai masjid.
MICHIGAN
Perayaan Idul Fitri di kota ini akan diwarnai perayaan via zoom. Teknologi ini sudah banyak dipakai selama bulan Ramadan sebagai sarana mempersatukan umat. Sementara itu, melalui streaming online, akan ada dua konser yang diselenggarakan oleh Ismail Muslim Commyunity.
Selama bulan Ramadan, telah banyak berlangsung kegiatan secara online, termasuk bermain game bersama.
Sementara itu Fiqh Council di kota ini meminta umat merayakan Idul Fitri di rumah.
ILLINOIS
Di kota ini Zakat Foundation menyelengarakan Eid in Pelace, acara virtual Idul Fitri untuk keluarga yang menghadirkan imam New York University Imam Khalid Latif.
Sementara itu Mosque Foundation menyelenggarakan silaturahmi berkendara (drive by greeting) dan pertukaran hadiah di tempat parkir masjid.
MASSACHUSSETS
Masjid di Massachussets telah mendapatkan izin untuk dibuka kembali dengan membatasi yang hadir sampai 40 persen dari kapasitas. Salat lima kali sehari sudah dilaksanakan di masjid. Namun, masjid Islamic Society Boston akan tetap tutup. Biasanya saat salat Id di masjid ini bisa mencapai 5000 hadirin.
Sebagai pengganti salat berjamaah akan ada virtual streaming khotbah Id. Juga akan diwarnai parade mobil dimulai dari lapangan parkir.
BURLINGTON
Di Burlington masjid telah dibuka untuk salat 5 kali sehari. Tetapi kewajiban menggunakan masker dan menjaga jarak dua meter sesama peserta salat. Jumlah umat juga dibatasi sampai 135 orang.
WASHINGTON
Umat Muslim yang tergabung dalam Washington Muslim Association of Puget Sound akan melakukan salat berjamaah secara virtual. Diikuti dengan perayaan dengan berkendara (drive thru celebratin). Masing-masing peserta membawa hadiah dan makanan untuk dipertukarkan.
ORLANDO
Umat Muslim di Orlando akan merayakan Idul Fitri dengan perlombaan mendekorasi mobil.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.
Leave a Reply