JAKARTA, KalderaNews.com — Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama, pada hari Sabtu 16 Mei didaulat menyampaikan pidato wisuda kepada lulusan SMA tahun 2020 se-Amerika Serikat.
Pidato itu disampaikan pada acara bertajuk “Graduate Together: High School Class of 2020 Commencement.”
Acara ini diselenggarakan oleh XQ Institute, sebuah lembaga tangki pemikir yang menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah, serta bermitra dengan yayasan milik LeBron James dan Entertainment Industry Foundatin.
BACA JUGA:
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
- Mau Kuliah Gratis dan Mendapatkan Rp 700 Ribu per Bulan? Ini Penjelasan Lengkap KIP Kuliah
- Apakah Penerima KIP Kuliah Boleh Menikah? Inilah Pertanyaan Seputar KIP Kuliah
- Siapa Saja yang Boleh Daftar dan Berhak Dapat KIP Kuliah 2020?
- Inilah Alur Permintaan Rekomendasi ke Dinas Sosial Biar Dapat KIP Kuliah
- Cara Mendaftar, Mendapatkan dan Menggunakan KIP Kuliah
- KIP-Kuliah Eksklusif untuk “Fakir Miskin”, Jangan Palsukan Data, Berikut 3 Langkah Daftar DTKS
Dalam pidato secara daring itu, Barack Obama menyampaikan tiga pesan inspiratif.
Pertama, jangan takut menghadapi Pademi COVID-19. Menurut dia, Amerika telah melalui banyak keadaan sulit sebelumnya — perbudakan, perang sipil, kelaparan, penyakit, depresi hebat (great depression) dan peristiwa 11 September.
“Dan tiap kali kita semakin kuat, biasanya karena generasi baru, seperti kalian, belajar dari kesalahan masa lalu dan mencari cara untuk membuat keadaan lebih baik,” kata ayah dari Malia dan Sasha itu.
Kedua, lakukan apa yang kamu yakini benar. “Mengerjakan apa yang terasa menyenangkan, yang membuat nyaman, yang mudah — adalah cara berpikir anak-anak. Sayangnya, banyak orang dewasa, termasuk mereka yang memiliki gelar akademik hebat dan menduduki jabatan penting berpikir dengan cara ini — yang membuat keadaan semakin kacau,” kata Obama, yang pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar di Indonesia.
Daripada berperilaku demikian, menurut Obama, generasi milenial harus memutuskan untuk bekerja berdasarkan nilai-nilai yang benar dan abadi, seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, adil, penuh kemurahan, dan menghormati satu sama lain.
“Kamu memang tak selalu bisa benar setiap waktu, kamu pasti akan bikin kesalahan seperti semua kita. Tetapi jika kamu mendengarkan kebenaran yang berasal dari dalam diri kamu, kendati itu sulit, kendati tidak nyaman, orang-orang akan memperhatikannya. Mereka akan tertarik kepada kamu. Dan kamu akan menjadi bagian dari solusi daripada bagian dari persoalan.”
Ketiga, membangun komunitas. “Tidak ada orang yang mengerjakan hal-hal besar sendirian,” kata Obama, yang lulus dari Universitas Harvard dengan predikat Magna Cum Laude.
“Saat ini, ketika orang-orang takut, sangat mudah menjadi sinis dan berkata, biar saya hanya memperhatikan diri saya sendiri, keluarga saya, atau hanya berdoa untuk orang-orang yang sama seperti diri saya. Tetapi jika kita ingin selamat melewati waktu-waktu sulit ini, jika kita ingin menciptakan dunia dimana setiap orang memiliki kesempatan mendapat pekerjaan, dan dapat menempuh pendidikan tinggi, jika kita ingin menyelamatkan lingkungan dan mengalahkan pandemi di masa mendatang, maka kita harus melakukannya bersama-sama. Hiduplah dalam perjuangan bersama. Bersama-sama dalam menegakkan hak. Tinggalkan cara berpikir lama yang memecah-belah kita — sexism, prasangka rasial, status, ketamakan — dan patoklah arah baru yang berbeda bagi perjalanan dunia,” kata Obama.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.
Leave a Reply