Hari Pertama Sekolah Pasca Lockdown di Swiss: Anak-anak Senang, Orang Tua Was-was

Hari pertama sekolah di Swiss. Jarak pembatasan fisik dilakukan secara ketat. Di Inggris pemerintah memberlakukan jarak dua meter. (REUTERS/Denis Balibouse)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Ribuan anak-anak Swiss kembali ke sekolah pada hari Senin (11/05), banyak yang senang bersatu kembali dengan teman-teman sekelasnya setelah belajar dari rumah hampir dua bulan karena pandemi COVID-19. Sementara beberapa orang tua was-was.
 
Anak-anak di La Tour School, Jenewa, harus beradaptasi dengan ‘ritual baru’ dimana orang tua mengantar mereka dari kejauhan. Ruang kelas dibuat setengah penuh, untuk mengurangi kapasitas. Meja masing-masing berjarak dua meter.
 
“Saya benar-benar ingin memulai sekolah lagi karena saya menyukainya dan saya sangat menyukai guru saya,” kata Heloise, 6 tahun di sekolah La Tour, dikutip dari voanews.com. Yunyi, 7, juga mengatakan dia bersemangat dan mengeluh bosan di rumah.
 
BACA JUGA:

Swiss telah melaporkan lebih dari 30.000 kasus COVID-19 dan 1.500 pasien meninggal. Dengan jumlah infeksi baru yang menurun, pemerintah mengambil pendekatan bertahap untuk mengurangi langkah-langkah pembatasan. Sekolah, toko, museum dan restoran dibuka minggu ini.
 
Diane Jolidon, ibu Heloise, mengatakan sulit menjadi orang tua sekaligus guru di rumah sambil bekerja.
 
“Cukup rumit dan kami cukup senang mereka akan kembali,” katanya.
 
Beberapa orang tua menyatakan kekhawatiran dan kepedulian terhadap kesehatan anak-anak mereka. Anak-anak yang lain masih memilih sekolah di rumah.
 
Hieianh, ibu dari dua anak, mengatakan dia khawatir akan putranya berkaitan dengan kondisi darahnya. “Tentu saja kami ingin memberangkatkan anak-anak kami ke sekolah karena menjengkelkan tinggal di rumah sepanjang hari. Saya sangat bingung saat ini,” katanya.
 
Linda Bapst di Prilly mengatakan putranya yang berusia 3 tahun yang kembali belajar di taman kanak-kanak pada hari Senin sangat ingin memasuki gedung sekolah sendirian untuk pertama kalinya.
 
Di sebuah sekolah swasta dekat Lausanne, para guru mengenakan masker. Sementara itu suhu tubuh para murid diukur sebelum memasuki sekolah. Dua orang terpaksa dipulangkan.
 
Sementara itu restoran-restoran mulai menyambut kembali tamu di bawah ketentuan paling banyak empat orang untuk satu meja. Meja yang satu dan lainnya harus terpisah dua meter atau dipisahkan oleh dinding pemisah.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
 




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*