55 Wartawan Meninggal karena Covid-19, Tantangan bagi Mahasiswa Jurnalistik

Memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia, 3 Mei 2020

Sharing for Empowerment

Dikatakan bahwa di berbagai negara langkah-langkah perlindungan yang sangat diperlukan seperti menjaga jarak fisik, karantina dan pemakaian masker belum diterapkan, terutama pada tahap awal wabah.

Salah satu negara yang paling menderita dan menyebabkan wartawan menjadi korbannya adalah Ekuador. Sedikitnya sembilan wartawan negara itu yang menyerah pada virus itu. Di Amerika Serikat, delapan wartawan meninggal karena Covid-19,, di Brasil, empat wartawan dan di Inggris dan Spanyol masing-masing tiga wartawan.

Di Rusia, Anastasia Petrova, wartawati Rusia berusia 36 tahun, meninggal karena Covid-19 pada 31 Maret. Penyebab kematiannya diumumkan dua hari sesudah ia dimakamkan, yang menimbulkan kritik terhadap pemerintah yang menahan informasi tersebut.

Organisasi itu juga menyuarakan peringatan dari PBB bahwa pandemi Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 230.000 orang dari lebih dari 3,2 juta yang terinfeksi di seluruh dunia telah menjadi dalih beberapa negara untuk menindak media.

“Penyensoran, penutupan internet, penahanan sewenang-wenang terhadap jurnalis, serangan fisik dan verbal, dan undang-undang darurat yang membatasi kebebasan pers telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir,” kata PEC.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*