JAKARTA, KalderaNews.com — Di hari Kebebasan Pers Dunia hari ini, 3 Mei 2020, ada informasi menyedihkan tentang profesi jurnalis.
Menurut siaran pers Press Emblem Campaign (PEC) yang berpusat di Jenewa, 55 pekerja media di 23 negara telah meninggal dunia karena Covid-19, dalam dua bulan terakhir. Belum diketahui dengan jelas apakah mereka terinfeksi di saat mereka bekerja atau karena hal lain.
PEC, organisasi swadaya masyarakat yang didirikan oleh para jurnalis itu juga menyesalkan bahwa pekerja media sering tidak memperoleh perlindungan yang tepat ketika melakukan liputan atas pandemi ini.
BACA JUGA:
- Begini Isi Pidato Mendikbud Nadiem Makarim Memperingati Hardiknas 2020
- #HARIPENDIDIKANNASIONAL Puncaki Trending Twitter, Ini Komentar Warganet
- 4 Tantangan dari Guru untuk Menteri Nadiem Saat Rayakan Hardiknas
- Begini Arti dan Makna Logo Hardiknas 2020, Bintang Pendidikan Milenial
- 20 Ucapan Hardiknas Bertema Corona untuk Penyemangat dalam Belajar
- Inilah Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, Tak Ada Upacara Bendera
- Ternyata Begini Pesan Ki Hajar Dewantara untuk Milenial, Yuk Simak!
Ini merupakan sebagian dari tantangan yang melekat pada profesi jurnalis, yang harus disadari para mahasiswa yang memilih menekuni studi ini dan mempersiapkan diri menjalani profesi itu di masa depan.
PEC memperingatkan bahwa banyak jurnalis menempatkan diri dalam bahaya untuk melaporkan krisis global dan banyak yang jatuh sakit karena COVID-19 dalam proses melakukan liputan.
“Wartawan menghadapi risiko besar dalam krisis kesehatan ini karena mereka harus terus memberi informasi, dengan pergi ke rumah sakit, mewawancarai dokter, perawat, pemimpin politik, spesialis, ilmuwan, pasien,” kata PEC dalam sebuah pernyataan.
Leave a Reply