55 Wartawan Meninggal karena Covid-19, Tantangan bagi Mahasiswa Jurnalistik

Memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia, 3 Mei 2020

Anastasia Petrova, wartawati Rusia berusia 36 tahun, meninggal karena Covid-19 pada 31 Maret. (PEC)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Di hari Kebebasan Pers Dunia hari ini, 3 Mei 2020, ada informasi menyedihkan tentang profesi jurnalis.

Menurut siaran pers Press Emblem Campaign (PEC) yang berpusat di Jenewa, 55 pekerja media di 23 negara telah meninggal dunia karena Covid-19, dalam dua bulan terakhir. Belum diketahui dengan jelas apakah mereka terinfeksi di saat mereka bekerja atau karena hal lain.

PEC, organisasi swadaya masyarakat yang didirikan oleh para jurnalis itu juga menyesalkan bahwa pekerja media sering tidak memperoleh perlindungan yang tepat ketika melakukan liputan atas pandemi ini.

BACA JUGA:

Ini merupakan sebagian dari tantangan yang melekat pada profesi jurnalis, yang harus disadari para mahasiswa yang memilih menekuni studi ini dan mempersiapkan diri menjalani profesi itu di masa depan.

PEC memperingatkan bahwa banyak jurnalis menempatkan diri dalam bahaya untuk melaporkan krisis global dan banyak yang jatuh sakit karena COVID-19 dalam proses melakukan liputan.

“Wartawan menghadapi risiko besar dalam krisis kesehatan ini karena mereka harus terus memberi informasi, dengan pergi ke rumah sakit, mewawancarai dokter, perawat, pemimpin politik, spesialis, ilmuwan, pasien,” kata PEC dalam sebuah pernyataan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*