Sekolah di Denmark Dibuka Kembali, Kegiatan di Luar Kelas Diperbanyak

Orang tua di Denmark merasa terbantu bekerja dari rumah apabila anak-anak sekolah. (Forbes)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews,com – Sekolah akan dibuka kembali di Denmark secara selektif mulai hari Rabu mendatang. Walaupun ini merupakan bagian dari pelonggaran kebijakan pasca ‘lockdown,‘ tata tertib terkait pencegahan penularan wabah Covid 19 tetap ketat.

Aturan untuk menjaga jarak di antara murid tetap berjalan. Demikian juga dengan kewajiban mencuci tangan, diawasi dengan ketat. Lebih dari itu, kegiatan belajar akan lebih banyak di luar kelas.

“Ini tidak akan seperti hari-hari normal sekolah, sejak hari pertama,” kata Dorte Lange, Wakil Presiden Serikat Guru Denmark, kepada BBC.

BACA JUGA:

Menurut dia, masing-masing sekolah akan menjalankan proses belajar seaman mungkin. Dan tidak akan ada aturan yang persis sama antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.

Beberapa orang tua murid sempat mengatakan kekhawatirannya. Sebuah grup Facebook yang diberi nama “Anak Saya Tidak Seharusnya menjadi Babi Percobaan untuk Covid 19” segera menjadi hit dan dalam waktu singkat memiliki 15.000 anggota.

Namun, ada juga orang tua yang tidak khawatir dan bahkan merasa terbantu apabila anak-anak sudah dapat sekolah.

“Saya cukup nyaman membiarkan anak saya sekolah,” kata Anne Eskerod Borgstroem, direktur riset market dan ibu dari tiga orang anak. “Dan saya kira akan menjadi lebih mudah bagi saya untuk bekerja dari rumah,” kata dia.

Borgstroem mengatakan sejauh ini cara pemerintah Denmark berkomunikasi cukup jernih dan memberikan keyakinan. Pendapat Borgstroem ini didukung oleh hasil jajak pendapat yang menunjukkan 86 persen rakyat Denmark mendukung cara pemerintah menangani wabah Covid 19.

Sekolah yang diizinkan dibuka kembali pada hari Rabu nanti adalah untuk anak berusia 11 tahun ke bawah. Mereka sudah diwajibkan belajar di rumah selama satu bulan terakhir.

Denmark merupakan negara pertama yang mengambil keputusan pelonggaran secara bertahap, setelah negara itu juga yang paling awal mengambil kebijakan lockdown pada 11 Maret lalu.

“Sangat penting untuk memastikan bahwa kita tidak ingin membiarkan Denmark tertutup lebih lama dari yang kita perlukan,” kata Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen.

Negara itu memandang penyebaran coronavirus sudah terkendali dan pemerintah ingin perekonomian berjalan kembali. Pada saat yang sama, pembukaan secara bertahap akan dilakukan secara hati-hati agar tidak muncul kemungkinan penularan coronavirus merebak kembali.

Per 11 April, orang yang terinfeksi coronavirus di Denmark mencapai 6.000 orang dan 260 orang meninggal. Sejak awal bulan April, jumlah pasien baru dan pasien yang dirawat secara intensif sudah jauh menurun.

“Saya kira Denmark siap untuk membuka kembali secara terkendali,” kata Hans Joem Kolmos, profesor mikrobiologi klinik di University of Southern Denmark.

Menurut dia, kapasitas rumah sakit di Denmark — baik tempat tidur biasa maupun tempat tidur perawatan intensif dan ventilator masih sangat besar.

Kolmos menambahkan, anak-anak merupakan golongan usia yang tidak terdampak terlalu banyak oleh wabah Covid 19. Dengan membuka kembali sekolah, kata dia, para orang tua mereka juga dapat kembali bekerja.(SM)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*