JAKARTA, KalderaNews.com — Seorang guru dengan status pegawai negeri sipil di Uganda menyumbangkan gajinya kepada negara untuk membantu masyarakat yang rentan dalam masa pandemi Covid 19.
Guru tersebut bernama, Gad Masiko. Menurut laporan chimreports.com, dia adalah seorang tutor di sebuah institut keguruan di Mbrara. Dia menyumbangkan seluruh gajinya bulan Maret sebesar 850.000 shilling kepada Gugus Tugas Nasional Covid 19 negara itu.
BACA JUGA:
- Pimpinan dan Pegawai Kemenristek/BRIN dan LPNK Berbagi 1.000 Sembako
- Riset Terbaru di China Temukan Udara AC Mempercepat Penularan Covid 19, Ruangan Sekolah Perlu Jendela Terbuka
- Cuci Tangan Lebih Mudah dengan Alat Otomatis Besutan Mahasiswa Telkom University
- Guru dari Semarang Ini Masuk Nominasi Finalis Global Teacher Prize 2020 Berhadiah Rp15 Miliar
- Bangga Jadi Warga Kota Bekasi, Cek Update Pasien Corona Terpusat di Sini
- Atma Jaya Yogyakarta Beri Bantuan Pangan Kepada Mahasiswa
- Tak Perlu Takut, Tok! Dana BOS Resmi Bisa untuk Beli Pulsa Internet
- Mantan Guru Sekolah Pelita Harapan Meninggal karena Covid 19 Diberi Penghormatan oleh Surat Kabar AS
- Stafsus Alumni ITB dan Harvard Ini Bikin Malu, Ini Profil Lengkap Pendidikan Andi Taufan Garuda Putra
Pria yang mengajar di Bishop Stuart Primary Teachers College ini mengatakan, ia menyumbangkan gajinya kepada negara agar disalurkan kepada masyarakat yang menderita karena kebijakan lockdown.
Langkah yang diambilnya ini, kata lulusan Uganda Christian University ini, juga merupakan apresiasi kepada Pemerintah Uganda yang telah membayar biaya sekolahnya ketika dia kuliah di bidang pendidikan dan kemudian meraih gelar magister.
“Saya kira sangat penting untuk memberi kembali kepada rakyat Uganda, sebagai balas budi, walaupun tidak besar jumlahnya, karena Pemerintah Uganda yang membiayai pendidikan saya,” kata pria yang memperistri seorang pekerja sosial itu.
“Saya mendorong PNS lainnya untuk mendukung pemerintah melawan pandemi ini karena rakyat yang kita bantu itu adalah yang mempekerjakan kita. Jika mereka tidak ada, kita tidak akan memiliki pekerjaan,” kata Masiko, 47 tahun, ayah dari empat anak. (SM)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply