![Guru Siberut](/wp-content/uploads/2020/04/Guru-Siberut-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com — Obituari Michael Angel Bastiaans dimuat oleh New York Times, sebagai penghormatan terhadap orang-orang yang meninggal karena pandemi Covid-19. Michael adalah guru Bahasa Indonesia Sekolah Pelita Harapan sampai tahun lalu dan pernah mengajar di daerah terpencil Siberut, Mentawai.
Menurut saudaranya, Gabriel Joshua Bastiaans, Ia meninggal karena komplikasi coronavirus pada 4 April lalu setelah jatuh sakit pada pertengahan Maret. Usianya 31 tahun.
Dalam obituari yang ditulis oleh Richard C. Paddock, koresponden NYT, dikisahkan sekelumit perjalanan hidup Pak Mike, sebutan untuknya dari murid-muridnya.
Setelah lulus dari perguruan tinggi keguruan Universitas Pelita Harapan, ia dikirim untuk mengajar selama dua tahun di pulau Siberut. Gedung sekolah kayu di sana dibangun di atas panggung, dan gempa bumi kecil mengguncangnya setiap hari. Pemadaman listrik berlangsung selama berhari-hari, dan kadang-kadang persediaan makanan terbatas.
BACA JUGA:
- 21 Guru di NYC Meninggal karena Covid 19
- EDUTALK: Pandemi Corona, Pelajar Indonesia di Belanda Pulang. Gimana Nasib Kuliahnya?
- KIP Kuliah Masih Terbuka untuk Mahasiswa Baru Sampai Semester 3, Begini Cara Dapatnya
- Paskah Telah Tiba, Berikut Inspirasi Ucapan Selamat Paskah Bahasa Indonesia dan Inggris
- Tips Mahasiswa Inggris Memilih Fakultas Kedokteran yang Cocok
- Buat yang Males Baca, Nih Kiat Sukses Membuat Motivation Letter untuk Beasiswa ke Luar Negeri
- Kamu Gagal SNMPTN 2020? Tak Perlu Baper dan Berkecil Hati, Ini 6 Pilihan Lainnya
Tetapi kesulitan itu tidak mengganggunya. Dia memberikan makan siangnya kepada seorang siswa yang tidak sarapan. Dia membuat lelucon sambil mengambil air dan turut bernyanyi selama pemadaman listrik. Dia mengajar murid-muridnya cara bermain basket meskipun mereka tidak memiliki lapangan.
Kami para orang tua dan sepupunya sangat bangga dengan Mike. Di sana pun dia pasti tenang dalam keabadian..
Turut berduka cita.