When Bad Things Happen to Good Journalists

Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan, buku karyanya antara lain Esensi Praktik Menulis (2019), tinggal di Jakarta.
Eben E. Siadari adalah alumni Advanced Course for Practical Journalism, Thomson Foundation, Cardiff Wales, bekerja sebagai penulis dan trainer kepenulisan, buku karyanya antara lain Esensi Praktik Menulis (2019), tinggal di Jakarta (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

Oleh: Eben E. Siadari *

JAKARTA, KalderaNews.com – Lebih dari 81 ribu orang telah meninggal  karena pandemi Corona Virus Disease (Covid) 19 di seluruh dunia. Lebih dari 1,4 juta orang terinfeksi – sebagian besar berada di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Italia.

Mengapa masalah sedemikian serius ini dapat terjadi dalam tempo tiga bulan? Apakah media tidak memberi peringatan dini untuk masalah yang demikian serius Apakah para wartawan tidak dapat ‘mencium’ gentingnya masalah ini agar para pengambil keputusan dan publik dapat mempersiapkan diri lebih baik?

Asisten Profesor dalam bidang Digital Audience Engagement di Arizona State University, AS, Jacob L. Nelson, melakukan pengamatan yang mendalam tentang hal ini dan hasilnya cukup mengejutkan.  Berdasarkan data, ia mengamati bahwa media pada umumnya telah melakukan tugasnya dengan baik dalam memberi peringatan tentang betapa seriusnya wabah virus Corona sejak pertama kali muncul tiga bulan lalu.

BACA JUGA:




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*