JAKARTA, KalderaNews.com – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi) Nizam menegaskan Kemendikbud memberikan perlindungan bagi mahasiswa yang terancam drop out (DO) akibat terjadinya situasi darurat Covid-19 dengan pemberian kebijakan perpanjangan masa studi selama satu semester.
“Bagi mahasiswa yang pada akhir semester (genap) ini terancam Drop Out (DO), diberikan kebijakan perpanjangan (masa studi) satu semester. Seperti mahasiswa S-1 angkatan 2013/2014 yg berakhir masa studinya di semester ini. Tetapi bukan berarti serta merta semua mahasiswa diperpanjang satu semester. Ini untuk melindungi yang akan DO, diberikan kesempatan perpanjangan satu semester,” ujar Nizam di Jakarta.
Lebih lanjut, Plt. Dirjen Dikti mengimbau agar Perguruan Tinggi dapat memudahkan atau tidak mempersulit pembelajaran selama darurat Covid-19.
BACA JUGA:
- Cek Daerahmu! Inilah Daftar Lengkap 32 Provinsi yang Sudah Terpapar Corona
- Gegara Wabah Corona, UTBK I dan II untuk SBMPTN Ditunda, Gimana Dong
- Sebanyak 200 Relawan Mahasiswa Terjun ke Wisma Atlet
- Tiga Kampus Ini Beri “Tunjangan” Kuota Internet Bagi Mahasiswa untuk Belajar Online
- Lockdown Kampus Tak Surutkan Dosen UPI Bandung Produksi Handsanitizer, Sayangnya untuk UPI Saja
- Disiplin Cuci Tangan dengan Sabun Tak Maksimal, Update Corona Sabtu: Meninggal 102, Positif 1.155, 59 Sembuh
“Untuk karya tulis akhir tidak harus berupa pengumpulan data primer di lapangan atau laboratorium. Metode dan waktunya bisa beragam dan fleksibel sesuai bimbingan dari dosen pembimbing,” terangnya.
Plt. Dirjen Dikti mempersilahkan Perguruan Tinggi bila perlu mengatur kembali jadwal dan metode ujian dengan memerhatikan situasi dan kondisi di kampus. Beragam metode tidak konvensional bisa dijadikan pilihan, seperti dalam bentuk penugasan, esai, kajian pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan lain-lain.
“Yang penting didasarkan pada learning outcome atau capaian pembelajaran yang diharapkan. Jadwal praktik bisa digeser, akhir semester bisa digeser, kalender akademik bisa disesuaikan. Yang tidak boleh dikompromikan adalah kualitas pembelajarannya,” tandasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply